Kamis 22 Mar 2018 16:43 WIB

Wakapolri Hadiri Tabligh Akbar di Cikampek

Dalam tabligh akbar itu, sejumlah ulama dunia juga terlihat hadir.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Agus Yulianto
Wakil ketua umum Dewan Mesjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil ketua umum Dewan Mesjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Wakapolri Komjen Syafruddin menghadiri acara penutupan Jord Qudama Indonesia Indonesia 2018 pada Kamis (22/3) di Kawasan Dawuan, Cikampek, Jawa Barat. Kehadiran Komjen Syafruddin pada tabligh akbar tahunan yang digelar sejak Selasa (20/3) lalu itu, juga untuk memastikan kegiatan keagamaan yang dihadiri sebanyak 35 ribu jamaah itu berlangsung aman dan juga tertib.

"Saya ingin memastikan kegiatan keagamaan tabligh Akbar (Jord Qudama 2018) ini yang melibatkan massa berjumlah besar berlangsung aman dan tertib," ungkap Syafruddin dalam keerangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/3).

Dia mengatakan, kehadirannya juga dalam rangka untuk mendukung usaha para ulama yang mengajak umat untuk berdoa kepada Allah. "Saya sengaja hadir ikut berdoa dan mendukung usaha para ulama yg mengajak umat untuk semakin taat kepada Allah SWT dan menjaga persatuan dan keselamatan bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Jenderal bintang tiga yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.

Selain itu, dia sengaja melakukan silaturahmi dan minta nasehat kepada ulama. "Karena itu adalah amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW," tuturnya.

Dalam tabligh akbar itu, sejumlah ulama dunia juga terlihat hadir. Salah satunya Amir Jamaah tabligh Maulana Saad Alkandalawi yang mengundang Wakapolri ke dalam ruangannya untuk bersilaturahmi.

Ulama besar asal India itu, menjelaskan kedatangannya kembali ke Indonesia kali ini. Menurutnya, kedatangannya untuk mengajak seluruh umat Islam khususnya Indonesia untuk melanjutkan kerja dakwah.

Hal itu seperti yang dilakukan oleh 124 ribu Nabi dan Rasul. Sehingga, agama ini tetap ada dan tersebar keseluruh penjuru dunia.

"Nabi Muhammad SAW telah wafat, dan tidak ada lagi nabi sepeninggal Beliau. Sehingga, umat akhir zaman ini mesti melanjutkan kerja kenabian tersebut," ungkap cucu Maulana Ilyas pendiri Jamaah Tabligh itu.

Menurut, Maulana Saad, kehidupan masyarakat di dunia ini akan berlangsung baik kalau masih ada umat yang melanjutkan kerja nabi tersebut. "Islam akan maju dan berkembang baik. Tidak itu saja, bila dakwah itu dijalankan dengan hikmah dan santun, Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement