REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpau mengatakan, polisi menemukan perkembangan ujaran kebencian, isu hoaks, dan provokatif marak. Khususnya terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di Provinsi Sumut.
"Mari kita bersama-sama menolak dan mengantisipasi disebarnya berita hoax (bohong)," kata Paulus, dalam sambutannya ketika tatap muka dan silaturahim dengan Unsur Muspida, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, di Kota Binjai, Sabtu (24/3).
Kapolda mengimbau warga untuk segera laporkan bila menemukan berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik sosial. "Tingkatkan rasa toleransi dan tali silaturahim antar yang satu dengan yang lain," ujar Paulus.
Ia mengajak semua pihak untuk memelihara rasa aman dan kondusif dari keberagaman di Kota Binjai, Sumatra Utara. "Tingkatkan pertemuan-pertemuan dan dialog antarumat beragama guna menciptakan rasa kesatuan," kata Kapolda Sumut.
Wali kota Binjai HM Idaham, dalam sambutannya mengatakan Kota Binjai adalah kota yang heterogen dan dinamis terdiri atas 17 etnis dan suku. Selain itu, menurut dia, terjadi peningkatan arus masuk dan keluarnya barang produksi beserta masyarakat.
"Program Pemkot Binjai terkait pembangunan unit usaha milik pemerintah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Polda Sumut dan khususnya Polres Binjai untuk turut mendukung program Pemkot Binjai," kata Idaham.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Binjai Zinuddin Purba, mengatakan merasa bangga atas kepemimpinan Kapolda Sumut, yang menggambarkan suatu kesatuan dan kerukunan NKRI. "Kiranya pertemuan tersebut, dapat menjadi wujud sinergitas Polda Sumut dengan FKPD dan masyarakat Kota Binjai," kata Zinudddin.