REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menegaskan perlu adanya pengembangan potensi ekonomi dan inovasi di daerah. Karena itu menurut dia, strategi pembangunan di daerah harus difokuskan kepada pengembangan potensi bisnis yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah (PUD).
"Potensi-potensi yang ada di daerah menjadi sangat penting. Untuk itu saya mohon kepada semua pihak agar terus mendorong semua potensi yang ada di daerah ditingkatkan, agar bertambah nilai kemanfaatannya bagi masyarakat," kata Nasir pada acara Sosialiasi Program Pengembangan Klaster Inovasi, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/3).
Berbagai macam PUD yang bisa dikembangkan, lanjut Nasir, antara lain komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura hingga industri kreatif. Inovasi tersebut tentunya harus berangkat dari suatu riset yang dapat dikomersialkan.
Nasir mengatakan, program pengembangan klaster dibentuk sebagai upaya untuk mencari dan memanfaatkan peluang bisnis baru di daerah. Dia berharap, program ini dapat memacu daya saing nasional.
"Kan daya saing tingkat daya saing nasional dibentuk dan didukung oleh kemampuan daya saing daerah yang memiliki karakteristik aktivitas ekonomi, infrastruktur, sumber daya alam, kearifan lokal serta kualitas sumber daya manusia yang beragam," jelas Nasir.
Nasir menambahkan, pengembangan ekonomi di daerah berbasis iptek dan inovasi hendaklah sesuai dengan kebutuhan (demand) dari industri dan masyarakat. "Dalam pengembangan riset di daerah Industri harus diajak bicara. Industri butuh apa, potensi alam daerah apa," tutur Nasir.
Karena itu, dia pun berharap pertumbuhan riset dan inovasi di daerah baik secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan taraf kesejahteraan dan tingkat perekonomian masyarakat di daerah.