Selasa 27 Mar 2018 10:47 WIB

SAR Mataram Gelar Pelatihan dalam Hadapi Bencana

Para pelaku pariwisata dapat memperhatikan faktor keselamatan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Tim Basarnas Mataram siaga penuh melakukan evakuasi darurat banjir / Ilustrasi
Foto: dok.Basarnas Mataram
Tim Basarnas Mataram siaga penuh melakukan evakuasi darurat banjir / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  LOMBOK BARAT -- Kantor SAR Mataram menggelar pelatihan potensi SAR selama lima hari, mulai Senin (26/3) sampai Jumat (30/3). Pelatihan potensi SAR bertajuk "Teknik Pertolongan di Permukaan Air" ini diikuti 35 peserta yang terdiri atas TNI, Polri, PMI, BPBD, Angkasa Pura I, Tagana, Dinas Pariwisata, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan dan mahasiswa dan dilaksanakan di Aula kantor SAR Mataram.

Kepala Kantor SAR Mataram, I Nyoman SIdakarya mengatakan, dalam setiap operasi SAR, khususnya pada kecelakaan pelayaran atau penerbangan, Basarnas tidak mungkin sendiri tanpa adanya peran serta dan dukungan dari potensi SAR. Basarnas berupaya menjalin kerja sama dengan organisasi berpotensi SAR, baik kementrian/lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah, akademisi dan organisasi kemasyarakatan.

Sidakarya mengungkapkan kondisi geologis provinsi NTB mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap terjadinya suatu musibah atau bencana alam dan kondisi yang membahayakan manusia mengingat terdiri atas dua pulau besar yaitu pulau Lombok dan Sumbawa yang dikelilingi oleh 280 pulau kecil dengan luas perairan melebihi daratan.

"NTB merupakan salah satu daerah tujuan wisata, karena memiliki destinasi dan keberagaman potensi wisata kelas dunia," ujar Sidakarya saat membuka pelatihan potensi SAR di Aula Kantor SAR Mataram, NTB, Senin (26/3).