Rabu 28 Mar 2018 01:50 WIB

TGB Tinjau Fasilitas Radioterapi di RSUP NTB

Angka kunjungan penderita kanker di NTB mencapai 120 pasien kanker per hari.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meninjau fasilitas kesehatan di RSUP NTB pada Selasa (27/3).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meninjau fasilitas kesehatan di RSUP NTB pada Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meninjau pelayanan kesehatan dan ketersediaan alat medis yang memadai di RSUP NTB. Dalam tinjaunnya ini, TGB mengecek fasilitas kesehatan Radioterapi bagi penderita Kanker di RSUP NTB yang baru diadakan pada 2017 melalui DAK dan DAU anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi NTB tahun 2017 dengan tipe Varian Clinac CX Linear Accelerator dan telah terinstall pada Desember 2017.

TGB berharap, kehadiran alat penunjang kesehatan radioterapi tersebut, pelayanan kesehatan, khususnya bagi penderita kanker dapat dilakukan di NTB. Kata dia, angka kunjungan penderita kanker di NTB mencapai 120 pasien kanker per hari. Selama ini RSUP NTB hanya melakukan rujukan bagi mereka ke Rumah Sakit Sanglah, Bali dan Rumah Sakit di Surabaya.

"Target kita dengan adanya fasilitas radioterapi ini, semua penderita Kanker di NTB dapat kita tangani sendiri di RSUP NTB ini, karena ini merupakan ikhtiar untuk menjadikan RSUP NTB sebagai pusat penanganan lanjut dari pasien Kanker," ujar TGB di RSUP NTB, Selasa (27/3)

Menurut TGB, semakin banyak cakupan dari jaminan kesehatan maka akan semakin banyak pengunjung yang datang ke rumah sakit, di mana sebenarnya menurut aturan jaminan kesehatan yang ada, pelayanan kesehatan ada tahapan-tahapannya, mulai dari rumah sakit yang di Kabupaten/Kota sebelum dilakukan rujukan di RSUP NTB.

"Ke depan saya minta Direktur (RSUP NTB) untuk melakukan komunikasi dengan kabupaten/kota, terkait fungsi-fungsi penyelesaian pelayanan kesehatan, mulai Puskesmas dan rumah sakit yang ada di kabupaten/kota, sebelum dilakukan rujukan ke RSUP, kalau fasilitas kesehatan ada dan bisa menyelesaikan permasalahan tidak perlu dilakukan rujukan ke RSUP sehingga tidak terjadi penumpukan pasien," ucap TGB.

Direktur RSUP NTB Lalu Hamzi Fikri berharap, dengan hadirnya alat radioterapi di RSUP NTB ini akan mampu memberikan pelayanan kesehatan terutama pada penderita penyakit Kanker yang angkanya terus meningkat. Hamzi mengatakan, angka kunjungan pasien kanker pada 2015 di NTB sebesar 28.643 jiwa, dengan angka kunjungan 120 pasien kanker per hari.

Kata Hamzi, saat ini RSUP NTB merupakan satu dari 17 rumah sakit di Indonesia yang memiliki alat Radioterapi. Hamzi berharap pada Agustus mendatang alat canggih tersebut sudah dapat beroperasi, karena saat ini pihak RSUP NTB sedang menyiapkan kelengkapan administrasi penunjang untuk pengoperasian alat tersebut.

"Hadirnya fasilitas radioterapi di NTB, kami dapat lebih fokus melakukan tindakan pencegahan terhadap timbulnya penyakit kanker melalui scaning, sehingga sekecil apapun gejala dini dari kanker dapat terdeteksi dengan alat tersebut," ujar Hamzi.

Menurut Hamzi, selama ini, dengan motode deteksi yang ada secara manual dianggap kurang efektif untuk melakukan deteksi dini terhadap peyakit kanker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement