REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revitalisasi Kota Tua sudah semakin dekat, meski belum juga diumumkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengumuman akan dilakukan setelah ada persetujuan dari Gubernur Anies Baswedan.
"Jadi nanti setelah dipaparkan (konsepnya) ke Pak Gubernur dan mendapatkan feedback positif dari Pak Gubernur, baru kita melangkah untuk bicara sama stakeholder semuanya," kata Sandiaga di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (28/3) lalu.
Sandiaga mengaku telah mengundang pihak-pihak terkait untuk mendapatkan masukan sebelum konsep ini diluncurkan. Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) misalnya, merupakan salah satu pihak yang diajak bicara.
"Tapi kita baru memaparkan, belum mendapatkan masukan," kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengundang para pemangku kepentingan lain yang akan terlibat dalam penataan. Tak hanya itu, ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan dunia usaha. Ada juga mitra Pemprov seperti konsorsium dan pusat-pusat penyedia material.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan program penataan Kota Tua akan dibagi dalam tiga tahap. Tiga tahap itu yakni tahap awal, menengah, dan tahap akhir.
"Tahap awalnya ini mudah-mudahan bisa dilakukan segera pada akhir Maret atau awal April," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/3) lalu.
Pada tahap pertama ada tiga dinas dulu yang akan merumuskan, yaitu Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Pada tahap ini, Pemprov DKI akan melakukan beberapa rekayasa lalu lintas.
Tahap kedua akan diselesaikan sebelum Asian Games. Ini termasuk membuka dan memfungsikan proyek revitalisasi Kali Besar. Tahap selanjutnya adalah memastikan Kota Tua menjadi destinasi wisata yang terintegrasi dengan sistem pariwisata di DKI secara keseluruhan.