Kamis 29 Mar 2018 09:04 WIB

Facebook Akhiri Kemitraan dengan Broker Data

50 juta pengguna Facebook berakhir di tangan konsultan politik Cambridge Analytica.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Facebook. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Facebook. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan Facebook Inc (FB.O) mengatakan akan mengakhiri kemitraan dengan beberapa broker data besar yang membantu pengiklan menargetkan orang-orang di jejaring sosial. Langkah ini dilakukan mengikuti skandal mengenai bagaimana Facebook menangani informasi pribadi.

Perusahaan media sosial terbesar di dunia ini berada di bawah tekanan untuk meningkatkan penanganan datanya setelah mengungkapkan bahwa informasi tentang 50 juta pengguna Facebook berakhir di tangan konsultan politik Cambridge Analytica. Facebook menyesuaikan pengaturan privasi pada layanannya pada hari Rabu (28/3) memberikan pengguna kontrol atas informasi pribadi mereka dalam beberapa langkah.

Selama bertahun-tahun, Google memberi pengiklan pilihan untuk menargetkan iklan mereka berdasarkan data yang dikumpulkan oleh perusahaan seperti Acxiom Corp (ACXM.O) dan Experian PLC (EXPN.L). Alat ini telah digunakan secara luas di kalangan kategori pengiklan tertentu. Seperti pembuat mobil, produsen barang mewah dan perusahaan barang kemasan konsumen, yang tidak menjual langsung ke konsumen. Mereka memiliki relatif sedikit informasi tentang siapa pelanggan mereka.

 

photo
Tips menghindari akun Facebook bocor

"Meskipun ini adalah praktik industri yang umum, kami yakin langkah ini, yang akan berakhir selama enam bulan ke depan, akan membantu meningkatkan privasi orang-orang di Facebook," kata Graham Mudd, direktur pemasaran produk Facebook, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir di Reuters, Kamis (29/3).

Saham di Acxiom diperdagangkan turun lebih dari 10 persen menjadi 25 dolar AS setelah pengumuman Facebook setelah pembukaan. Saham di pialang data lainnya sebagian besar tidak berubah. Facebook menolak berkomentar tentang bagaimana perubahan itu dapat memengaruhi pendapatan iklannya. "Pengiklan tetap dapat menggunakan layanan data pihak ketiga untuk mengukur seberapa baik kinerja iklan mereka dengan memeriksa data pembelian," kata Facebook.

Situs web Facebook mendaftar sembilan penyedia data pihak ketiga yang telah dikerjakannya. Termasuk di antaranya Acxiom, Experian, Oracle Data Cloud (ORCL.N), TransUnion (TRU.N) dan WPP PLC (WPP.L).

Facebook pada Rabu juga menempatkan semua pengaturan privasinya pada satu halaman dan membuatnya lebih mudah untuk menghentikan aplikasi pihak ketiga menggunakan informasi pribadi. "Pengaturan privasi sebelumnya telah tersebar di setidaknya 20 layar," kata Facebook.

Facebook mengatakan dalam posting blog telah bekerja pada pembaruan dalam beberapa waktu, tetapi mempercepat hal-hal untuk menenangkan kemarahan pengguna atas bagaimana perusahaan menggunakan data serta regulator seluruh dunia menyerukan peraturan.

Saham Facebook ditutup naik 0,5 persen pada 153,03 dolar AS pada hari Rabu. Nilai ini masih turun lebih dari 17 persen sejak 16 Maret, ketika Facebook pertama kali mengakui bahwa data pengguna telah disalurkan secara tidak benar pada 2014 melalui aplikasi pihak ketiga ke Cambridge Analytica. Lembaga ini yang kemudian disewa untuk kampanye presiden AS Donald Trump 2016. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement