REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kementerian luar negeri Prancis mengatakan Rusia akan mengusir empat diplomat Prancis di Rusia. Sebelumnya, pada awal pekan ini Perancis telah mengusir empat diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritas dengan Inggris atas kasus peracunan mantan agen Rusia Sergei Skripal.
"Keputusan Rusia untuk mengusir empat staf kedutaan Prancis dari Rusia tidak mengejutkan kami. Kami menyesalkan ini dan ingin menunjukkan bahwa hingga hari ini Rusia telah menolak memberikan penjelasan tentang serangan di Salisbury," kata kementerian itu.
Baca juga, Selandia Baru Jadi Bahan Tertawaan Terkait Diplomat Rusia
Sebelumnya pada Jumat (30/3), kementerian luar negeri Rusia juga telah mengusir 59 diplomat dari 23 negara akibat kasus keracunan mantan mata-mata Rusia dan putrinya di Salisbury, Inggris. Rusia juga mengusir 60 orang diplomat Amerika Serikat (AS) dan menutup konsulat AS di negara tersebut.
Sergei Skripal, mantan perwira intelijen militer Rusia, dipenjara setelah ia menjual rahasia ke intelijen Inggris. Dia dibebaskan dalam pertukaran mata-mata pada 2010 dan pindah ke Inggris.
Inggris mengatakan Skripal dan putrinya, yang berkunjung dari Rusia, diracuni dengan agen saraf yang dikembangkan di masa Uni Soviet. Inggris meyakini Racun itu berasal dari Rusia. Polisi mengatakan Skripal dan putrinya kemungkinan terkena racun di dekat rumah Skripal di Salisbury.