REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018 Khofifah Indar Parawansa menyebut pasar tradisional di seluruh daerah membutuhkan gudang. Ini sebagai tempat penyimpanan berbagai komoditas kebutuhan pokok agar tidak mengalami kelangkaan.
Keberadaan gudang di seluruh pasar tradisional, menurut dia, akan melindungi masyarakat maupun para pedagang. Sebab, kerap kali jika terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok harga-harganya selalu melambung tinggi.
"Saya berharap sebetulnya di setiap pasar tradisional ada gudang. Ini akan menjadi salah satu solusi efektif untuk menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (31/3).
Khofifah memang selalu menyempatkan berkunjung ke pasar tradisional di setiap agenda kampanyenya di berbagai daerah Jawa Timur.
Mantan Menteri Sosial itu selalu medapati harga-harga sejumlah barang kebutuhan pokok merangkak naik di tiap pasar tradisional yang dikunjunginya di berbagai daerah.
"Terutama cabai dan bawang, saya menjumpai harganya selalu fluktuatif di seluruh pasar tradisional," ujarnya.
Jika di tiap pasar tradisional disediakan gudang penyimpanan, Khofifah menandaskan, pedagang bisa memotong rantai distribusi yang memakan biaya tinggi. Manfaat lainnya juga akan mendapatkan kualitas barang bagus dengan harga standar.
"Mereka juga bisa mengakses barang-barang kebutuhan pokok lebih cepat dan mudah, serta memudahkan juga untuk pembeli," ucapnya.
Proteksi untuk pedagang maupun masyarakat pembeli di pasar tradisional, lanjut Khofifah, sangatlah penting. "Selama ini kenaikan harga lebih banyak dinikmati oleh para pedagang besar. Nanti dengan adanya gudang, pedagang-pedagang di pasar tradisional akan sangat terbantu, khususnya dalam hal ketersediaan sembako," tuturnya.
Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak di Pilkada Jatim 2018, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni. Pasangan ini diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, PPP, PAN, Nasdem dan Hanura.
Lawannya adalah pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung oleh koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra.