REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bendera Merah-Putih ikut berkibar di Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina. Selain dikibarkan oleh salah seorang relawan ACT, warga setempat juga turut mengibarkan bendera Indonesia berdampingan dengan bendera Palestina di Gaza.
ACT mengungkapkan sebanyak 2.000 ton beras bantuan rakyat Indonesia sudah mulai masuk ke Gaza. "ACT membuka dapur umum selama aksi Al Awdah March atau the Great March of Return (Pawai Kepulangan) berlangsung," kata General Manager Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (1/4).
Sementara itu, Direktur Global Humanity Response (GHR) Bambang Triono menjelaskan bahwa dapur umum untuk massa Pawai Kepulangan disediakan karena aksi diperkirakan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Rakyat Palestina akan membutuhkan pasokan logistik untuk mendukung perjuangannya.
"Untuk itu, kami akan hadir menjadi penguat para pejuang di lokasi," kata Bambang.
Aksi damai yang dilakukan ratusan ribu orang warga Palestina pada Jumat (30/3) ditingkahi tembakan tentara Israel. Relawan ACT di Gaza, hingga Ahad (1/4) mengkonfirmasi sudah 17 orang syahid dalam aksi tersebut dan 1.500 lebih terluka.
Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina disebut juga sebagai Land Day. Aksi ini dilancarkan setiap tahun sejak tanggal 30 Maret 1976 silam.
Saat itu, enam orang Arab-warga Israel yang mendukung Palestina dibunuh oleh militer Israel. Pembunuhan itu terjadi dalam sebuah demonstrasi atas pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina.
Memperingati kejadian itu, selama enam pekan ke depan, demonstrasi besar bakal berlangsung sepanjang hari tanpa henti, di lima titik berbeda sepanjang perbatasan Israel. Protes mereka mengerucut pada satu tuntutan penting, yakni kembalinya hak warga Palestina atas rumah dan tanah mereka yang kini dijajah secara terang-terangan oleh Israel.