Senin 02 Apr 2018 23:34 WIB

Pesawat Antariksa Cina Terbakar di Atmosfer Bumi

Pesawat antariksa Cina jatuh tak membahayakan bumi.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Tianzhou-1 yang merupakan pesawat ruang angkasa terbesar dan terberat yang dibangun oleh Cina itu mengangkasa dengan roket peluncur Long March 7 dari Pusat Peluncuran Antariksa di Wenchang, Provinsi Hainan, pulau kecil di selatan daratan Cina, 20 April 2017..
Foto: news.cn
Tianzhou-1 yang merupakan pesawat ruang angkasa terbesar dan terberat yang dibangun oleh Cina itu mengangkasa dengan roket peluncur Long March 7 dari Pusat Peluncuran Antariksa di Wenchang, Provinsi Hainan, pulau kecil di selatan daratan Cina, 20 April 2017..

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Stasiun luar angkasa nonaktif milik Cina, Tiangong-1, yang jatuh ke arah bumi sebagian besarnya terbakar di atmosfer di atas Samudera Pasifik bagian selatan pada Senin (2/4).

Badan Antariksa Cina menyatakan, Tiangong-1 memasuki atmosfer bumi pada pukul 8.15 pagi waktu Beijing. Ilmuwan sebelumnya juga menduga sebagian besar badan Tiangong-1 akan terbakar di atmosfer sehingga tak membahayakan manusia di bumi. Hasil analisis Pusat Kendali Luar Angkasa Beijing menujukkan hal serupa.

Ahli astrofisika Australian National University Brad Tucker mengatakan, proses pulangnya Tiangong-1 ke bumi merupakan yang paling sukses dan akan sempurna bila stasiun luar angkasa nonaktif itu tak berputar-putar dulu di orbit bumi. Hal itu akan menyulitkan prediksi kapan benda itu memasuki atmosfer bumi.

''Sisa-sisa stasiun itu mendarat Samudera Pasifik bagian selatan, tempat yang memang diharapkan untuk hal semacam ini,'' kata Tucker seperti dilansir Associated Press, Senin (2/4).