REPUBLIKA.CO.ID, Warga Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, berbenah. Mereka bersiap menyambut kehadiran ratusan prajurit TNI, yang akan melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 di desa mereka. Selama ini, desa mereka menjadi salah satu desa tertinggal di Kabupaten Indramayu.
TMMD ke-101 yang akan dibuka pada 4 April 2018 tersebut akan berlangsung selama sebulan ke depan. Selain dari Kodim 0616/Indramayu, prajurit yang turut serta dalam kegiatan itu juga di antaranya dari Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam dan Batalyon Arhanudse 14. Ratusan tentara itu mulai berdatangan ke desa tersebut, Selasa (3/4).
Antusiasme dalam menyambut kehadiran prajurit itu di antaranya terlihat dari banyaknya warga yang bersedia menjadikan rumah mereka sebagai rumah singgah bagi para prajurit selama TMMD berlangsung. Mereka pun sudah mulai berbenah menyiapkan rumah sejak beberapa hari sebelumnya walau dengan kondisi seadanya. Tak hanya menyediakan rumahnya, mereka juga akan menjadi orang tua asuh bagi prajurit selama kegiatan berlangsung.
Rumah singgah yang akan ditempati para prajurit itu tersebar merata di setiap RT di Desa Cempeh. Para pemilik rumah itupun mengaku sangat beruntung dan bergembira mengingat akan ada prajurit yang tinggal sementara di rumah mereka.
"Alhamdulillah, senang sekali dan bangga. Jadi bisa lebih dekat dengan tentara. Semoga bisa jadi saudara, bukan hanya saat TMMD, tapi sampai nanti tetap ada ikatan batin," tutur salah seorang warga yang rumahnya dijadikan rumah singgah prajurit, Kardawi.
Tak hanya menyiapkan rumah singgah, antusiasme warga dalam menyambut TMMD juga ditunjukkan dengan kerja bakti membersihkan jalan poros tengah menuju Balai Desa Cempeh, Ahad (1/4) lalu. Jalan poros tengah tersebut akan dilintasi banyak tamu undangan saat pembukaan TMMD.
Warga yang dibantu oleh anggota Kodim 0616 yang telah lebih dulu tiba bergotong royong membersihkan rumput dan sampah di sepanjang jalan poros tengah tersebut. Ranting/dahan pohon yang telah lapuk juga dipangkas supaya tidak membahayakan.
"Warga di sini guyup (kompak) bersih-bersih untuk menyambut tamu yang akan datang," tutur seorang tokoh masyarakat setempat, Wa Bagong (70 tahun).
Suasana gotong royong antara rakyat dan TNI itu menggambarkan suasana pedesaan yang penuh keakraban. Warga mengaku jadi lebih dekat dengan tentara yang akan membangun desa mereka sehingga bisa lepas dari ketertinggalan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah dasar (SD) juga antusias menyambut kehadiran TMMD. Bersama-sama dengan anggota Kodim 0616, mereka bergotong royong membersihkan sampah di lingkungan sekolah. Hal itu seperti yang terlihat di lingkungan SDN 1 Cempeh.
Selain membersihkan sampah, para siswa juga diajak untuk membersihkan dinding sekolah yang dipenuhi coretan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sembari membersihkan, para siswa pun diberi kesadaran untuk menjauhi aksi vandalisme karena merusak keindahan lingkungan.
Kesiapan menyambut TMMD ke-101 juga ditunjukkan Pemkab Indramayu. Bersama-sama dengan jajaran Kodim 0616, Pemkab Indramayu menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapan TMMD.
Wakil Bupati Indramayu, Supendi menyatakan, TMMD merupakan sinergitas antara TNI dengan masyarakat. Kegiatan itu juga merupakan program lintas sektoral TNI dengan Pemkab Indramayu. "Mari bersama-sama kita sukseskan TMMD ke-101 ini," tegas Supendi.
Kegiatan TMMD ke-101 di Desa Cempeh itu akan meliputi dua sasaran, yaitu sasaran fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik di antaranya meliputi pengaspalan jalan, termasuk jalan setapak, pemasangan penerangan jalan umum (PJU), pembuatan tembok penahan tanah (TPT), rehab rumah tidak layak huni (rutilahu) serta rehab musholah. Sedangkan sasaran non fisik, di antaranya berupa pemberian materi pelatihan keterampilan maupun penyuluhan tentang berbagai hal.
Hal senada diungkapkan Dandim 0616/ Indramayu, Letkol Kav Agung Nur Cahyono. Dia pun meminta kepada masyarakat Desa Cempeh dan semua instansi yang terlibat untuk pro aktif berpartisipasi mensukseskan TMMD ke-101.
"TMMD ini menjadi pancingan agar masyarakat tergugah dan ikut bersama -sama membangun desanya," kata Agung.
Agung menambahkan, program TMMD juga merupakan perwujudan dari nilai-nilai patriotisme, di mana TNI berbaur dan bahu-membahu bersama masyarakat untuk membangun desa. Diharapkan, hasil TMMD akan bisa dirasakan manfaatnya secara langsung untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di desa. "TMMD merupakan bukti kemanunggalan TNI dengan rakyat," tukas Agung.
Sementara itu, ratusan tentara yang telah berdatangan ke Desa Cempeh pun menggelar apel pemeriksaan akhir sebelum dimulainya TMMD, di lapangan Balai Desa Cempeh, Selasa (3/4).
Kapten Inf Taryono, selaku komandan apel menyatakan, pemeriksaan akhir tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan yang telah dilakukan untuk suksesnya TMMD.
"Dan yang paling penting menyampaikan kepada seluruh anggota tentang tugas dan pekerjaan mereka sehingga mereka paham akan apa yang harus dikerjakan," tandas Taryono.