Selasa 03 Apr 2018 21:33 WIB

Puisi Sukmawati, Muhammadiyah Minta Umat tak Berlebihan

Muhammadiyah siap mendampingi jika Sukmawati ingin memperdalam pengetahuan Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Abdul Mu'ti
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Abdul Mu'ti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan umat Islam tidak perlu bereaksi secara berlebihan terkait isi puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri soal budaya Indonesia. Ia beranggapan Sukmawati tidak bermaksud menghina Islam.

"Mungkin jiwa dan keimanan beliau sedang lemah. Sebagaimana mengatakan sendiri, pemahaman Islamnya lemah atau kurang. Karena itu umat Islam sudah seharusnya memaafkan beliau," kata Mu'ti, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (3/4).

Ia menilai, tampaknya Sukmawati bermaksud agar bangsa Indonesia tetap memelihara budaya Indonesia dengan senantiasa berbusana dan berbudaya nasional. Terkait dengan azan yang tidak merdu, ia mengatakan mungkin yang biasa Sukmawati dengar adalah azan yang kebetulan sedang tidak merdu.

Polisi akan Bentuk Tim Khusus Selidiki Kasus Puisi Sukmawati

Mu'ti mengatakan, Sukmawati adalah seorang Muslimah dan ia adalah anak dan cucu para tokoh Muslim. Menurutnya, Bung Karno dan Fatmawati adalah Muslim yang taat beribadah dan sangat maju.

Begitu pula dengan kakek Sukmawati, KH Hasan Din di Bengkulu. Sebagai seorang Muslimah, Mu'ti menilai tidak mungkin Sukmawati berniat dan sengaja menghina Islam dan umat Islam.

Namun lebih tepatnya, kata dia, Sukmawati sedang melakukan otokritik. Dalam hal ini, Mu'ti mengatakan Muhammadiyah siap mendampingi dan bersama-sama mengamalkan Islam jika Sukmawati ingin meningkatkan dan memperdalam pengetahuan tentang Islam.

"Umat Islam hendaknya tidak bereaksi berlebihan. Sebaiknya, umat Islam tetap menjaga situasi yang kondusif, menjaga persatuan bangsa, dan menjadi teladan dalam kehidupan kebangsaan," katanya.

Berikut puisi yang dibacakan Sukmawati di ajang Indonesia Fashion Week 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azanmu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement