REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Diplomat utama Rusia mengatakan pengusiran para diplomat Rusia baru-baru ini merupakan bentuk ejekan terhadap hukum internasional. Lebih dari 20 negara telah mengusir sekitar 150 diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritas dengan Inggris.
Inggris menuduh Rusia terlibat dalam kasus keracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris pada bulan lalu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Kamis (5/4), agen saraf yang meracuni Sergei Skripal ditampilkan untuk membenarkan pengusiran diplomat Rusia dari banyak negara.
Pengawas senjata kimia internasional pada Rabu menolak seruan Rusia untuk melakukan penyelidikan bersama dengan Inggris. Rusia mengatakan, sejumlah negara yang abstain dari pemungutan suara menyatakan banyak yang meragukan tuduhan Inggris bahwa Moskow berada di balik serangan itu.