Jumat 06 Apr 2018 01:13 WIB

Festival Tahu Sejuta Rasa Digelar di Sumedang

Festival diisi berbagai permainan seperti lomba makan tahu.

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tahu sumedang
Foto: rajarasa.com
Tahu sumedang

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA – Kabupaten Sumedang kembali mengadakan event Festival Tahu Sejuta Rasa (FTSR) 2018. Event tahunan yang diadakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang itu akan digelar pada Ahad (8/4) esok.

“Ini merupakan festival untuk kembali mengangkat kuliner khas Sumedang. Yaitu Tahu. Sebagai kuliner khas daerah, keduanya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menunjang kepariwisataan dan juga untuk membantu para pelaku promosi UMKM khusunya pengusaha tahu,” kata Ketua PHRI Sumedang, Nana Suryana dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (5/4).

Menurut Nana, dalam event yang digelar dalam rangka memeriahkan ulang tahun ke-440 Kabupaten Sumedang, pihaknya akan mengundang ratusan pedagang tahu dan puluhan ribu masyarakat yang ada di Kabupaten Sumedang. Mereka dikonsep akan berjajar mulai dari Binokasih sampai dengan halaman Lapas Sumedang.

“Jadi nanti dalam kegiatan festival ada sebagian yang menggoreng tahu. Mereka itu adalah para pedagang yang biasa menggoreng tahu. Nanti mereka juga menjelaskan bagaimana cara menggoreng tahu agar rasanya enak,” ujar Nana.

Nana menuturkan, festival akan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama yakni sesi menggoreng,  masyarakat yang datang bisa melihat bagaimana cara tahu itu digoreng. Pada sesi kedua, masyarakat dapat menikmati tahu goreng secara gratis.

“Kegiatan festival tahun ini, akan dijadikan ajang promosi para pengusaha tahu yang ada di Sumedang terkait tahu yang diproduksinya. Sehingga panitia mempersilahkan tiap pengusaha mempromosikan diri,” tuturnya.

Deputi Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, juga memberikan dukungannya pada FTS 2018. Pitana mengatakan event ini merupakan peran aktif dari seluruh stakeholder pariwisata Sumedang.

“Kuliner merupakan bagian tak terpisahkan dari pariwisata. Apa lagi Tahu Sumedang. Keduanya merupakan kuliner ikonik yang begitu terkenal. Ini tentu harus kita manfaatkan untuk mendongkrak pariwisata Sumedang. Yang melaksanakan juga merupakan perhimpunan industri pariwisata,” kata Pitana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement