REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Trump Tower, gedung pencakar langit milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbakar. Peristiwa tersebut menyebabkan satu orang mengalami luka serius dan tiga petugas pemadam kebakaran menderita cedera.
Seperti diwartakan BBC, Ahad (8/4) kebakaran terjadi di lantai 50 menara tersebut. Lantai gedung yang berlokasi di New York itu berisi sejumlah kantor dan apartemen. Petugas pemadam kebakaran mengatakan, api mulai terlihat sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Peristiwa tersebut membuat akses jalan di sekitar bangunan ditutup untuk sementara. Petugas membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk memadamkan si jago merah. Petugas memadamkan api sebelum menjalar ke lantai lainnya.
Meski demikian, aparat masih belum mengungkapkan penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Petugas saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Beruntung, saat peristiwa terjadi Donald Trump beserta ibu negara Melania Trump sedang tidak ada di lokasi. Trump diketahui memiliki sebuah kantor dan kamar di dalam gedung tersebut. Trump dan Melania tengah berada di Ibu Kota AS, Washington DC.
Usai peristiwa itu, Presiden Trump mengungkapkan terima kasih kepada para petugas pemadam kebarakan. "Kebakaran di Trump Tower telah diatasi. Api tidak menjalar (gedung dibangun dengan baik). Petugas pemadam telah melakukan pekerjaan hebat. Terima Kasih," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.