Senin 09 Apr 2018 00:31 WIB

Jenazah Bule Pendaki Merbabu Masih di RS Semarang

Untuk mengurus jenazah warga asing, izin dari kedutaan besar negara asal diperlukan.

 Pendaki asal Slovakia Andrey Voytech (39 tahun), yang hilang di gunung Merbabu pada Jum'at  (30/3), akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sabtu (7/4).
Foto: Bowo Pribadi/Republika
Pendaki asal Slovakia Andrey Voytech (39 tahun), yang hilang di gunung Merbabu pada Jum'at  (30/3), akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sabtu (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jenazah Andrey Voytech, warga Selandia Baru yang meninggal dunia setelah sempat hilang saat mendaki di Gunung Merbabu, Jawa Tengah, belum dipulangkan ke negara asalnya.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah Kombes Didit Setiobudi di Semarang, Ahad (8/4), mengatakan, jenazah Andrey masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Menurut dia, sulitnya prosedur mengautopsi warga asing menjadi salah satu penyebabnya.

Terlebih lagi, Andrey membawa paspor dari tiga negara berbeda. Untuk mengurus jenazah warga asing, izin dari kedutaan besar negara asal diperlukan.

"Ini belum tahu (asal) dari mana," katanya.

photo
Pendaki asal Slovakia Andrey Voytech (39 tahun), yang hilang di gunung Merbabu pada Jumat  (30/3), akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Sabtu (7/4).

Jenazah Andrey disimpan di mesin pendingin untuk mencegah pembusukan. Meski demikian, Didit mengharapkan perizinan dari kedutaan segera turun.

Andrey  yang hilang saat mendaki di Gunung Merbabu ditemukan meninggal dunia oleh tim pencari pada Sabtu (7/4). "Ditemukan di sungai, diduga terjatuh," kata juru bicara Basarnas Jawa Tengah, Zulhawary Agustianto.

Menurut dia, korban diduga terjatuh dari tebing dengan ketinggian sekitar 13 meter. Pada awalnya Andrey dilaporkan sebagai warga Selandia Baru. Andrey diduga berasal dari Slovakia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement