Kamis 12 Apr 2018 17:40 WIB

Penerbangan Rusia-Mesir Kembali Dibuka Setelah Dua Tahun

Mesir merencanakan akan membuka enam penerbangan per minggu ke Moskow.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Rusia dan Mesir membuka kembali rute penerbangan langsung, setelah sempat ditutup selama lebih dari dua tahun. Pada Rabu (11/4), Aeroflot, pesawat induk Rusia, dilaporkan telah mendarat di Bandara Internasional Kairo dengan 120 penumpang.

Menurut para pejabat Mesir, penerbangan pertama dari Kairo ke Moskow akan dilakukan pada Kamis (12/4). Mesir merencanakan akan membuka enam penerbangan per minggu ke Moskow.

Pada Oktober 2015, sebuah pesawat penumpang jatuh ketika meninggalkan resor Laut Merah Mesir di Sharm el-Sheikh. Seluruh penumpang yang berjumlah 224 orang tewas, dan sebagian besar penumpang adalah turis asal Rusia.

 

Baca juga, Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Militer di Aljazair Bertambah Jadi 257

Kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Rusia mengatakan pesawat itu terkena serangan bom, sementara pihak berwenang Mesir bersikeras penyelidikan atas insiden itu masih berlanjut.

Pada Februari tahun berikutnya, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mengakui pesawat itu diserang oleh teroris yang berusaha merusak industri pariwisata Mesir dan menghancurkan hubungan Mesir dengan Rusia. Namun, rute penerbangan kedua negara diputuskan ditutup.

Pada Desember lalu, Menteri Penerbangan Sipil Mesir Sherif Fathi dan Menteri Transportasi Rusia Maksim Sokolov akhirnya menandatangani perjanjian keamanan penerbangan. Langkah ini dilakukan untuk membuka kembali rute penerbangan antara kedua negara.

Dilansir Anadolu, warga negara Rusia dan Inggris tercatat menyumbang sekitar 40 persen dari seluruh wisatawan yang berkunjung ke Mesir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement