Selasa 17 Apr 2018 00:50 WIB

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Naik 9,5 Persen

Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB masih stabil di kisaran 34 persen

Red: Nidia Zuraya
Utang luar negeri tahun ke tahun
Foto: republika
Utang luar negeri tahun ke tahun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utang luar negeri swasta, pemerintah dan bank sentral naik 9,5 persen dari tahun ke tahun (yoy) menjadi 356,2 miliar dolar AS pada Februari 2018. Komposisi utang tersebut terdiri utang pemerintah dan bank sentral sebesar 181,4 miliar dolar AS dan utang swasta sebesar 174,8 miliar dolar AS,

"Kenaikan utang di Februari 2018 ini, tumbuh melambat dibanding Januari yang terangkat 10,4 persen (yoy), karena utang publik (pemerintah dan bank sentral) serta utang swasta kompak tumbuh melambat," menurut Bank Indonesia (BI) dalam pernyataan resmi, Senin (16/4).

Terkait utang pemerintah, BI menyebutkan pengelolaan pinjaman masih sejalan dengan kebijakan fiskal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui belanja produktif dan investasi. Hingga akhir Februari 2018, utang luar negeri pemerintah tercatat sebesar 177,9 miliar dolar AS terdiri dari Surat Berharga Negara atau SBN (SUN dan SBSN/Sukuk Negara), yang dimiliki investor asing sebesar 121,5 miliar dolar AS.

"Dan juga pinjaman kreditur asing sebesar 56,3 miliar dolar AS," menurut statistik Utang Luar Negeri (SULNI) yang dirilis BI.