Jumat 20 Apr 2018 16:41 WIB

Hidayat Nur Wahid Yakin Prabowo akan Menghormati Pilihan PKS

Ahmad Heryawan meraih nilai tertinggi dalam penjaringan capres dan cawapres PKS.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh nilai tertinggi di antara delapan nama lainnya yang ikut dalam bursa penjaringan capres dan cawapres internal PKS. Meskipun begitu, tidak lantas secara otomatis langkah Ahmad Heryawan melanggeng mulus menjadi cawapres pendamping capres dari Partai Gerindra, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.

"Betul bahwa Pak Ahmad Heryawan nomor satu dalam sisi perolehan internal PKS, tapi keputusan Majelis Syuro adalah mengajukan sembilan nama. Ya, sembilan nama itulah yang akan diajukan," katanya setelah memberikan Sosialisasi Empat Pilar, di Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/4) malam.

HNW mengatakan, baik PKS maupun Partai Gerindra masih akan mendialogkan secara bersama-sama terkait nama-nama yang ada yang akan dipasangkan untuk melawan pejawat Joko Widodo (Jokowi). Ketua MPR periode 2004-2009 tersebut yakin Prabowo akan menghormati pilihan PKS.

"PKS kalau milih juga kan enggak main-main, kami juga bukan partai kemarin sore. Kami tahu betul bagaimana memenangkan dan kita punya pengalaman yang panjang. Saya yakin Pak Prabowo tidak akan menolak apa yang kemudian menjadi hasil pembicaraan yang intensif antara PKS dan Gerindra," ujarnya.

HNW menambahkan, yang paling penting bagi PKS adalah bagaimana menghadirkan demokrasi yang lebih berkualitas. PKS tidak ingin yang menjadi lawan Jokowi di pilpres 2019 mendatang adalah kotak kosong.

"Bagi kami penting menyelamatkan demokrasi di Indonesia karena memang sesungguhnya masih banyak pimpinan-pimpinan yang berskala nasional untuk menjadi calon presiden Indonesia di luar Pak Jokowi," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement