REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Suplai bahan bakar minyak (BBM) untuk Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kembali terkendaladan mengalami keterlambatan. Sejak sepekan terakhir, pasokan BBM baik Biosolar, Dexlite maupun Pertalite ke wilayah ini terlambat.
Akibatnya, ketersediaan ketiga jenis BBM ini di SPBU Kompak, Karimunjawa, kian menipis. Kendati begitu, PT Pertamina Marketing Operastion Regional (MOR) memastikan, hari ini pengiriman BBM untuk Karimunjawa sudah dapat dilakukan melalui kapal.
Unit Manager Communication and CSRPertamina MOR IV, Andar Titi Lestari membenarkan terjadinya keterlambatan suplai BBM ke wilayah Kepulauan Karimunjawa ini. "Memang ada keterlambatan dikarenakan ada kendala operasional dan keamanan, sehingga kapal pengangkut BBM tidak dapat diberangkatkan," jelasnya, di Semarang, Kamis (26/4).
Kendati begitu, Andar menyampaikan hari ini Pertamina MOR IV sudah mengirimkan BBM total sebanyak 80 kilo liter (KL) untuk Karimunjawa dari Tanjung Emas Semarang.
Artinya, jika pengapalan lancar malam ini BBM sudah akan tiba di Karimunjawa. Atau paling lambat Jumat (27/4) pagi sudah tiba di dermaga Karimunjawa. Andar juga menyampaikan, akibat keterlambatan pasokan ini, produk BBM yang masih tersedia di SPBU Kompak Karimunjawa hanya Bio Solar dan Dexlite, masing-masing empat KL.
Adapun pengiriman BBM sebanyak 80 KL pada hari ini, terdiri atas jenis Biosolar sebanyak 48 KL, Pertalite sebanyak 24 KL, serta Dexlite sebanyak delapan KL.
Ia juga mengungkapkan, terkait dengan telah dapat dilakukan pengiriman BBM ini, masyarakat yang ada di wilayah Kepulauan Karimunjawa diimbau untuk tidak panik serta meresahkan keterlambatan pasokan BBM ini.
"Karena Pertamina senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Tak terkecuali dalam memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat yang ada di Kepulauan Karimunjawa," katanya.
Ketika sudah tidak ada kendala, lanjut dia, maka pasokan BBM ini langsung diupayakan agar dapat terdistribusi untuk memanuhikebutuhan masyarakat di Karimunjawa.
Sebelumnya, Hasan (48 tahun), warga Karimunjawa mengatakan, sejak sepekan terakhir pasokan BBM ke Karimunjawa terlambat. Akibatnya, ketersediaan BBM kian menipis.
Terutama untuk Biosolar serta Pertalite. "Karena kedua produk inilah yang paling banyak dipakai oleh konsumen di wilayah Kepulauan Karimunjawa," jelas dia.