Sabtu 28 Apr 2018 00:01 WIB

Jokowi Respons Isu Negatif Bak 'Kupu-Kupu Menari'

Jokowi dinilai mampu menerapkan gaya Muhammad Ali.

Joko Widodo
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin, mengatakan Joko Widodo tidak sedikit menghadapi kampanye negatif dari mulai soal tagar #2019gantipresiden, isu PKI, pembagian sertifikat tanah, hingga isu serbuan tenaga kerja asing. Dan bila diibaratkan seorang petinju, Jokowi dinilai mampu menerapkan gaya Muhammad Ali untuk melakukan serangan balik terhadap kampanye-kampanye negatif tersebut.

"Jokowi seperti Muhammad Ali, dia bisa menghindari kampanye negatif lawan bak kupu-kupu menari,'' kata Alvin, seperti dikutip Antara, Jumat (27/4). ''Dan, dia bisa menyerang balik seperti lebah.''

Alvin mencontohkan Jokowi menerapkan 'gaya bertinju' Muhammad Ali ketika menghadapi kampanye negatif tentang beban utang luar negeri Indonesia sebesar Rp 4 ribu triliun. ''Ketika isu tersebut terus 'digoreng' lawan politiknya, Jokowi berani menyerang balik dengan mengajak beradu data,'' katanya.

Alvin menekankan kampanye negatif memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab jika dibiarkan, isunya akan semakin liar dan sulit diatasi.

Namun, kata Alvin, kejelian diperlukan untuk menentukan kapan harus mengklarifikasi atau melawan kampanye negatif pihak lawan. Bila sedikit-sedikit membantah suatu isu, maka akan dianggap defensif atau kampanye negatif tersebut akan dianggap benar adanya oleh publik.

''Di sini Jokowi merespons isu PKI di momen yang tepat, sehingga dampaknya positif kepadanya," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement