Selasa 01 May 2018 12:40 WIB

Dua Anak Tewas di Monas, Kadisbudpar: Saya Marah Besar

Kadisbudpar DKI sudah peringatkan jangan ada bagi-bagi sembako.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) DKI Jakarta, Tinia Budiarti, mengungkapkan sangat marah besar atas acara bagi-bagi sembako di gelaran Untukmu Indonesia, yang diselenggarakan di Monas, Sabtu (28/4) lalu. Dalam acara tersebut, dua anak harus tewas karena berdesak-desakan.

"Saya marah besar dengan kejadian itu, karena saya sudah peringatkan jangan ada bagi-bagi sembako. Pokoknya, panitia harus bertanggungjawab dan besok harus memberikan statement-nya kepada masyarakat di depan wartawan," jelas Tinia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (1/5).

Dari paparan selama rapat terkait perizinan antara panitia acara Untukmu Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta, Tinia menyebutkan panitia acara tidak jujur dalam mengungkapkan ide mereka. Terutama adalah bagi-bagi sembako yang panitia sebut hanya sediakan 100 ribu paket sembako, ternyata lebih.

"Mereka bilang siapkan 100 ribu paket sembako, lalu saya tanya berapa perkiraan orang yang akan datang, mereka tidak bisa jawab. Saya bilang, kalau yang datang jutaan gimana? Bagi sembako ada aturannya dan harus jujur dari awal. Dia (panitia) tidak jujur," papar mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta itu.

Tinia juga sudah memberikan sedikit kelonggaran terkait kupon yang sudah terlanjut dibagi-bagikan oleh panitia acara. Ia meminta kepada panitia, agar pengumuman dan pemberitaan dihentikan. Apalagi dalam pengumuman disebutkan bahwa bagi-bagi sembako tidak harus memperlihatkan KTP.

"Mereka bilang tapi kita sudah bagi kupon. Saya bilang, oke kalau sudah terlanjur dibagi, silakan. Tapi stop jangan dibagi lagi dan tidak ada pemberitaan di sosmed 'Sembako gratis tanpa perlu perlihatkan KTP'. Ini yang sangat rawan. Kan kebanyakan orang datang dari daerah, itu kan enggak fair. Apa ini maksudnya?" papar Kadisbudpar.

Tinia menginginkan agar panitia segera memberikan pernyataan terkait pertanggungjawaban terhadap korban tewas. Begitu juga melakukan berkoordinasi dengan pihak Monas karena telah merusak beberapa titik area di Monas.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan kedua bocah berinisial MJ (12) dan MR (10) meninggal dunia karena ikut dalam antrian bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu.

Sandiaga merasa prihatin atas hilangnya nyawa dua anak warga Pademangan, Jakarta Utara itu. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga akan menginvestigasi penyebab sesungguhnya atas kematian dua anak yang disebut-sebut dehidrasi dalam antrian sembako di acara Untukmu Indonesia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement