REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia (OIAA) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, Al Azhar selalu mengajarkan konsep wasatiyah atau moderasi Islam. Menurut Gubernur Nusa Tenggara Barat itu, konsep moderasi Islam sangat sejalan dengan Islam di Indonesia.
"Kami di Al Azhar ketika kuliah selalu diingatkan Islam itu mengajarkan wasatiyah, jadi tidak esktrem tapi selalu mencoba jalan tengah, mencoba titik temu, kalau ada konflik atau situasi tidak baik, maka diupayakan ada islah atau rekonsiliasi," ujar TGB di sela-sela pertemuan alumni Al Azhar Indonesia dengan Grand Sheikh al-Azhar, Ahmad Muhammad ath-Thayeb di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/5).
Menurut TGB, akhir-akhir ini ada semacam kemunculan distrust atau rasa saling tidak percaya antaranak bangsa dan penuh rasa curiga. "Satu sama lain curiga saja, ada polarisasi, (misal) kalau enggak kelompok saya, berarti kelompok sana, nah ini tidak baik buat Indonesia, bagaimana kita bisa maju kalau terus-terusan ada polarisasi," lanjutnya.
Alumni Al Azhar di Indonesia memiliki amanah untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat, termasuk mengenai kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. "Kita sering bicara dengan teman-teman alumni Al Azhar yang lintas profesi bagaimana kita Al Azhar bisa menghadirkan semangat rekonsiliasi, tidak terseret pada polarisasi, tapi bagaimana bisa menghadirkan jalan tengah, titik temu, saya pikir ini satu kepentingan kita sebagai bangsa," kata TGB menambahkan.