REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut adanya kesan ditutup-tutupinya kasus meninggalnya dua anak pada kegiatan pembagian sembako oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu. Karenanya, seharusnya panitia dapat ditindak secara hukum atas itu.
“Ini ada indikasi upaya-upaya untuk menutup-nutupi, upaya berlaku tidak adil, dan lalai itu ditunjukkan oleh panitia. Itu sebabnya saya bepikir ini kan bisa ditindak secara hukum ya, karena melakukan kelalaian sejak awal. Indikasi perilaku menutup-nutupi itu jelas indikasi upaya menghilangkan fakta kelalaian yang mereka lakukan.” ungkap Dahnil saat dihubungi Republika, Rabu (2/5).
Dahnil juga mengatakan, pihak pantia harus bertanggung jawab penuh terkait dengan meninggalnya dua anak itu. Sebab, dia menilai panitia tak melakukan tindakan mitigasi atau tindakan preventif sejak awal.
“Artinya sejak awal tidak ada mitigasi, untuk memastikan proses pembagian sembako itu aman untuk anak-anak dan orang tua. Jadi yang jelas ada kelalaian di tangan panitia dan artinya panita harus bertanggung jawab secara pidana,” tegasnya.
Sementara itu, Dahnil juga menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga terkesan tak memilah-milah izin penyelenggaraan sebuah acara sehingga berimbas pada peristiwa naas ini. Dia menekankan, seharusnya Pemprov DKI melakukan berbagai uji sebelum acara itu berlangsung.
“Harusnya sejak awal dilakukan uji, misalnya kelayakan kegiatan ini, dan sebagainya. Pihak Pemprov harus menjelaskan kepada publik. Dan juga harus terlibat aktif untuk mengusut kasus ini,” tuturnya.
Dia juga mengiyakan, pembagian pembagian sembako sendiri memang seharusnya memiliki prosedur, sehingga terkoordinasi dengan baik. Oleh sebab itu, dia menilai Pemprov juga harus turut bertanggung jawab dan memberikan pengawalan terhadap kasus ini.
Diketahui, dua anak warga Pademangan Jakarta Utara meninggal dunia usai mengantre sembako pada acara yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4). Kedua anak itu adalah MR (10) dan MJ (12) yang mengantre sembako pada acara yang diadakan di area Monumen Nasional itu.