REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Direktur Roma Monchi mengatakan, sepak bola Italia harus bersuara lebih lantang agar video assistant referee (VAR) digunakan di Liga Champions. Ini dilontarkan Monchi setelah Roma tersingkir di semifinal Liga Champions walaupun menang 4-2 pada leg kedua di Stadion Olimpico, Kamis (3/5) dini hari WIB.
Roma tak mendapatkan dua penalti pada babak kedua kontra Liverpool. Pertama saat Edin Dzeko dijatuhkan di kotak penalti, tapi wasit memutuskan penyerang Bosnia itu dalam posisi offside. Kemudian tendangan Stephan EL Shaarawy ditahan dengan tangan oleh Trent Alexander-Arnold. Wasit Damir Skomina mengangkat tangan memberi sinyal laga dilanjutkan.
Lebih jauh, Monchi juga merujuk pada hasil leg pertama di mana Roma takluk 25 di Anfield pekan lalu.
"Kami kebobolan gol yang offside pada di leg pertama, di sini kami memiliki dua penalti yang tidak diberikan, salah satunya adalah kartu merah yang jelas,” kata Monchi kepada Mediaset Premium, dikutip Football Italia.
Ia menegaskan, saatnya untuk meningkatkan suara karena menurut dia bukan hanya Roma yang menjadi korban, melainkan juga Juventus saat melawan Real Madrid pada perempat final.
"Sepak bola Italia harus menaikkan suaranya, karena apa yang kita lihat malam ini mengejutkan," ujarnya
Monchi memuji Liverpool yang lolos ke final, tapi di sisi lain ia ingin evaluasi atas prosesnya.
“Di Anfield, gol ketiga offside, di sini kami memiliki dua penalti yang jelas tidak diberikan. Saya orang Spanyol, saya tiba di sini setahun yang lalu, tapi saya pikir sudah waktunya sepakbola Italia menaikkan suaranya, karena ini tidak normal," tegasnya.
Ia mengaku tak paham alasan VAR tidak digunakan dalam kompetisi klub terbaik di dunia. Menurut dia, VAR juga belum sempurna, namun jauh lebih baik daripada tidak menggunakannya.
“Itu bukan hanya kerusakan pada tingkat ekonomi, tetapi juga untuk semangat dan kerja keras. Anak-anak di ruang ganti benar-benar marah, karena kami memberi 100 persen pada babak kedua dan sangat bagus," ungkapnya.
Monchi menegaskan VAR harus diperkenalkan di Liga Champions. Ia mengaku tidak paham alasan UEFA tidak menginginkannya.
"Saya pikir itu perlu, karena penggemar mungkin bercanda bahwa final dengan VAR adalah Bayern Muenchen vs Roma, tetapi itu benar," kata dia.