Jumat 04 May 2018 06:37 WIB

Kementerian PUPR Dukung Sistem Pembayaran Tol Tanpa Berhenti

Sistem pembayaran tol tanpa berhenti ditargetkan bisa diterapkan akhir 2018.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Gerbang tol Cileunyi. (ilustrasi)
Foto: www.swatt-online.com
Gerbang tol Cileunyi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) merupakan terobosan sistem pembayaran yang terintegrasi. Hal ini dapat menghemat pembangunan infrastruktur dalam sistem pembayaran.

"Sehingga bisa dialihkan kepada pembangunan perbankan nasional maupun infrastruktur fisik lainnya untuk kepentingan masyarakat," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam video pesannya yang ditayangkan pada acara Peluncuran Bersama Kartu Berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dengan tema "GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran" di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/5).

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, penggunaan kartu berlogo GPN memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Masyarakat dapat menggunakan kartu ATM/debit dengan logo GPN di seluruh ATM dan terminal pembayaran dalam negeri dengan biaya lebih rendah.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengutarakan, GPN diharapkan akan mempermudah penerapan sistem pembayaran tol tanpa berhenti atau multi-lane free flow (MLFF). Dengan sistem ini, pengguna jalan tol tidak lagi berhenti di gerbang tol menyentuhkan kartu tolnya pada mesin transaksi.

Ia mengatakan, semula MLFF ditargetkan bisa diterapkan pada akhir 2018. Namun, hal tersebut baru bisa dilaksanakan pada triwulan pertama 2019 karena saat ini persiapan lelang terhadap teknologi dan peralatan MLFF masih dilakukan.

"Ini lelang semua, termasuk teknologi yang dipilih, alat yang harus dibangun, diimplementasikan dan sistem, termasuk bagaimana proses registrasi. Jadi, seperti telepon seluler, semua yang mau menggunakan, harus registrasi dulu," katanya.

Meski demikian, ia memastikan pemerintah akan menggunakan teknologi dengan biaya investasi yang efisien. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat mengakses dengan harga terjangkau.

Untuk pembayaran tol, ia melanjutkan, teknologi yang digunakan negara-negara lain beragam, seperti radio frequency identification (RFID), dedicated short range communication (DSRC), dan global navigation satelite system (GNSS).

"Semua teknologi tersebut andal. Namun, mana yang paling aandal, namun harganya terjangkau. Mana yang bisa menjawab kebutuhan MLFF yang paling efisien, yang kita utamakan adalah pengguna," kata Herry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement