Jumat 04 May 2018 09:15 WIB

Kemendes Kembangkan Budi Daya Rumput Laut di Papua

Perputaran uang saat panen hanya memerlukan total waktu sekitar 40 hingga 45 hari .

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
 Petani menjemur hasil panen rumput laut (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petani menjemur hasil panen rumput laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan pendampingan secara terpadu bagi para petani rumput laut di Papua dan Papua Barat. Pendampingan ini merupakan bagian dari Program Pembangunan Desa Mandiri (PPDM).

Pendampingan yang dilakukan bukan hanya aspek teknis, tapi juga aspek nonteknis kelembagaan, pemberdayaan hingga mendorong penguatan pemasaran hasil budi daya dan pengolah komoditas kelompok tani. Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Mayarakat Desa (PPMD) Kemendes Suprapedi mengatakan, Kemendes juga melakukan penguatan BUM-Kam (Badan Usaha Milik Kampung).

"Kita harus berpihak kepada petani dan nelayan yang selama ini telah bekerja keras dengan segala tantangan dan resikonya, katanya dalam siaran pers, Jumat (4/5).

Khusus untuk rumput laut, dia mengatakan, perputaran uang saat panen hanya memerlukan total waktu sekitar 40 hingga 45 hari saja. Secara signifikan, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut di berbagai kampung, asalkan petani lebih berdaya dan tidak hanya dijadikan sapi perah produksi.

Suprapedi menjelaskan, pemerintah tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi dan nilai jual produk di hilir. Namun juga sangat serius untuk meningkatkan kualitas produksi di hulu dengan tidak mengabaikan petani.

Pemerintah juga melakukan pendekatan ekstra untuk memperbaiki pola rantai niaga yang memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan petani. "Kita memfasilitasi berbagai terobosan, termasuk untuk perluasan pasar komoditas pertanian dan budi daya, demi peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di Tanah Papua," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Program Pembangunan Desa Mandiri, ditemukan kisaran harga normal rumput laut di pasaran saat ini sekitar Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Beberapa konsumen mengaku pernah membeli dengan harga Rp 24 ribu per kg pada bulan-bulan tertentu. Sementara para petani mengaku, harga jual hasil panen mereka hanya dihargai pada kisaran Rp 5.000 hingga Rp 8.000 saja untuk setiap kilogram rumput laut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement