REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mendorong kepolisian mengusut insiden meninggalnya dua anak saat kegiatan bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu (28/4) lalu. Keluarga korban harus mendapat keadilan terkait insiden pilu tersebut.
"Apapun yang terjadi, keluarga korban harus mendapatkan keadilan," kata dia di Jakarta, Jumat (4/5).
Gembong mengatakan, PDIP mendukung penuh langkah keluarga korban untuk membawa persoalan ini ke meja hijau. Namun, Gembong enggan masuk lebih jauh di wilayah itu. Penyebab meninggalnya korban, masuk dalam wilayah teknis penyelidikan di kepolisian."Kami serahkan itu pada penyelidikan kepolisian," ujar dia.
Dia menambahkan, Fraksi PDIP turut berbela sungkawa atas meninggalnya dua anak Pademangan, Jakarta Utara, MR (13 tahun) dan AR (10) saat mengikuti acara bagi-bagi sembako tersebut.
Baca juga, Panitia: Ada Miskomunikasi di Acara Bagi Sembako di Monas.
Gembong meminta persoalan ini tak diseret-seret ke aspek politik. Sebab, menurutnya, kematian dua anak tersebut merupakan urusan kemanusiaan. Yang pasti, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya dua nyawa akibat kegiatan tersebut.
"Kita harus fokus pada masalah agar acara yang merugikan masyarakat seperti ini jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia 'Untukmu Indonesia' Dave Santosa selaku penanggung jawab acara menyatakan kegiatan di Monas tak terkait aktivitas politik. Ia juga mengklaim saat ini tak terafiliasi dengan partai politik manapun secara pribadi.
"Saya dulu memang ketua fasilitator forum relawan Jokowi. Itu sampai Oktober 2014. Setelah dilantik, kita secara resmi bubar. Sudah tidak ada lagi. Sekarang saya tidak terafiliasi dengan siapapun juga," ujar Dave.