REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terobosan baru dilakukan Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi). Mulai tahun ini, kejuaraan nasional (kejurnas) basket memberikan satu slot peserta untuk gabungan dari beberapa daerah.
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, menyatakan aturan ini mengikuti federasi basket internasional (FIBA). Tahun ini, FIBA rencananya akan memberikan satu slot peserta untuk gabungan dari beberapa negara yang tidak lolos di kejuaraan Asia.
"Setiap negara mengirimkan satu atau dua pemainnya dan nanti dikumpulkan 12 pemain untuk ikut kejuaraan," jelas Danny kepada Republika.co.id, Jumat (4/5).
Danny mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada negara-negara yang tidak pernah ikut kejuaraan Asia. Pertandingan tersebut nantinya bisa memberikan pengalaman bagi pebasket ketika mereka kembali ke negaranya.
"Hal ini diadopsi di kejurnas basket tahun ini," kata Danny.
Dengan begitu, sejumlah provinsi yang belum pernah ikut kejurnas basket tetap bisa mendapatkan pengalaman. Tiap daerah dapat mengirimkan satu atau dua pemain untuk kemudian melebur dalam satu tim di bawah Perbasi.
"Kami ingin semua daerah merasakan aura kejurnas," ujar Danny.
Akan tetapi, peserta gabungan daerah ini tidak berhak memperebutkan gelar juara. Mereka hanya tampil sebagai peserta karena tujuannya sebatas memberikan kesempatan tampil di kejurnas.
Perbasi juga mewajibkan setiap daerah peserta kejurnas menyertakan satu pemain dengan tinggi minimal 190 cm. "Ini usaha kami untuk mencari pemain dengan postur yang tinggi," ucap Danny.