Ahad 06 May 2018 18:11 WIB

Gerakan #2019GantiPresiden Yakin Konstitusional

Hak berkumpul dan berserikat sesuai dengan UUD 1945 pasal 28.

Ekspresi massa yang tergabung relawan nasional 2019 ganti presiden  saat mengikuti deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Ahad (6/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekspresi massa yang tergabung relawan nasional 2019 ganti presiden saat mengikuti deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator gerakan #2019GantiPresiden yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meyakini aksi yang digagasnya konstitusional.

"Gerakan ini legal, sah dan konsitusional. Konstitusi kita UUD 1945 pasal 28 mengatakan rakyat berhak berkumpul dan berserikat, berhak berpendapat. Ini hak dasar kita walau pemerintah membungkam dengan Perppu Ormas," kata Mardani dari atas mobil komando dalam aksi #2019GantiPresiden di dekat Patung Kuda, Jakarta, Ahad (6/5).

Ada sekitar 300 orang berkumpul di lokasi tersebut dengan membawa atribut kaus, topi, pin, selempang bendera dan barang lainnya yang bertuliskan #2019GantiPresiden. Barang-barang itu dijual puluhan penjual yang menggelar dagangannya di trotoar dan jalan sekitar lokasi.

"Kita ingin melakukan pendidikan politik, cukup sudah pencitraan dan pembohongan masyarakat, masa masyarakat disuruh ternak kalajengking? Masyarakat disuruh masuk gorong-gorong?" kata Mardani disambut tepukan massa.

Mardani pun menilai keinginannya untuk pergantian presiden pada 2019 sama sahnya dengan masyarakat yang juga mendukung Presiden Joko Widodo untuk memerintah selama dua periode. "Hari ini katanya ada teman-teman yang mendukung Pak Jokowi buat aksi, monggo itu hak mereka. Tapi kita ingin ganti presiden dengan jalur konstitusional melalui pemilu yang jujur dan adil," ujar Mardani.

Ia lalu menyebut lima sila Pancasila sebagai dasar pergantian presiden itu. "Kita Ketuhanan yang Maha Esa, maka orang benar dan takut Allah SWT, Insya Allah 2019 ganti presiden. Kedua, Pancasila mengajarkan kita semua kemanusiaan yang adil dan beradab, cukup bagi kita pemerintahan yang tidak menurunkan harga sembako," kata Mardani.

Ketiga, menurut Mardani, sila Persatuan Indonesia yang terbuka bagi semua ras, suku dan agama. Sila keempat, menurut Mardani, berdasarkan hasil musyawarah ulama dan kajian pakar maka Indonesia tidak tambah baik karena human development index Indonesia dibanding negara tetangga menurun.

Terakhir, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menunjukkan negara belum hadir mewujudkan keadilan sosial. Aksi #2019GantiPresiden berlangsung singkat, hanya sekitar satu jam, dari pukul 09.00-10.05 WIB. Mardani juga sempat menyampaikan deklarasi #2019GantiPresiden. Awalnya tempat aksi direncanakan di taman aspirasi Monas, namun polisi memindahkannya ke depan Patung Kuda di ujung jalan MH Thamrin karena ada dua kebaktian di Taman Aspirasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement