REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendapatkan beberapa keluhan dari Warga Pulau Tidung. Salah satunya mengenai permasalahan sampah.
"Persampahan dibahas juga. Kalau kita lihat di homestay di sini kan belum disiplin. Bahwa sampah ini, mereka (warga) mengeluhkan. Kok nggak ada tempat pembuangan akhir di sini yang bisa mengelola sampah ini," kata Sandiaga di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Ahad (6/5).
Sandiaga mengatakan, sudah ada pengusaha yang tertarik untuk menyediakan tempat pengelolaan sampah di Pulau Tidung. Sampah itu nantinya akan diubah menjadi energi listrik.
Keluhan lain juga diterima mengenai persediaan tenaga listrik. Selama memberikan pelatihan di Kepulauan Seribu, Sandiaga mengatakan terjadi tiga kali mati lampu. Baginya hal ini sangat ironis.
Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah mengatakan, sampah di Kepulauan Seribu datang baik dari dalam maupun luar pulau. "Di samping yang ada kirimannya, ada dari masyarakat setempat, ada juga dari para wisatawan," kata dia.
Menurut dia, saat ini volume sampah di Kepulauan Seribu sudah jauh berkurang. Ia memperkirakan junlah sampah sebelumnya mencapai 2-3 ton per hari.
Berkurangnya jumlah sampah disebabkan karena terbangunnya sistem pengelolaan sampah. Selain itu, gencarnya sosialisasi juga meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat.
"Kalau kita lihat sekarang saja, ini luar biasa. Ketika ada sampah, sekarang sudah mulai ambil dan dimasukkan ke tempat sampah. Itu yang paling penting," kata dia.