REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky menyoroti performa atlet nasional Praveen Jordan. Menurut Richard, pebulu tangkis pria yang punya spesialisasi ganda campuran itu harus segera memperbaiki kinerjanya sebagai andalan bulutangkis Tanah Air.
Richard mengatakan, Praveen punya masalah motivasi yang memengaruhi keinginan untuk berprestasi. Richard melihat masalah tersebut berdampak kepada perubahan karakter dan latihan Praveen.
Dia menilai latihan Praveen semakin surut. Mantan atlet dunia asal Ternate ini mengungkapkan, ketika latihan fisik, Praveen sering kali hanya melahap satu sesi.
Menurut Richard, hal tersebut merupakan penurunan dari atlet kelahiran Bontang, Kalimantan Timur itu. "Ini sudah jadi sorotan dalam satu tahun terakhir,” kata dia kata Richard di GOR Arie Lasut, Manado, Ahad (6/5).
Richard mengatakan, Praveen sudah dibawa menghadap para pengurus PBSI untuk menuntaskan permasalahan ini. Menurut Richard, Praveen juga telah mendapatkan arahan langsung dari Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti.
“Makanya saya panggil Praveen, saya bawa ke pengurus, saya peringatkan dia kalau begitu terus ini bisa mengancam posisinya. Secepatnya dia harus sadar karena ini pun tentu untuk kebaikan dia," dia.
Kakak dari mantan pebulu tangkis dunia, Rexy Mainaky, ini mengatakan, rasa sayang kepada anak asuhnya tersebut seharusnya bisa disikapi dengan benar. Namun, Richard menyesali karena Praveen masih kesulitan untuk kembali ke performa maksimal.
Praveen Jordan (kiri) bersama Debby Susanto ketika memperlihatkan medali ketika menerima bonus usai memenangi Kejuaraan All England 2016 di Jakarta pada 22 Maret 2016. (ANTARA FOTO)
Richard mengatakan, Praveen yang sempat jadi juara turnamen bergengsi sekelas All England bersama Debby Susanto dua tahun lalu ini pun sengaja dipisahkan dengan pasangannya. Praveen dan Debby 'bercerai' tahun lalu.
Lalu, Richard memasangkan Praveen dengan Melati Daeva Oktavianti sedangkan Debby dengan Ricky Karanda Suwardi. Kemudian, keduanya dipersatukan kembali pada ajang All England 2018.
Namun, duet Praveen dan Debby kembali tak bisa mengulang kejayaan dua tahun silam. Menurut Richard, Praveen masih belum bisa menyelesaikan PR yang diberikan.
Hal ini membuat Richard kembali memisahkan pasangan Praveen/Debby. "Kalau begini terus kan kasihan Debby, karena kalau Debby sih sama sekali tidak ada masalah, yang harus dibenahi adalah Praveen," tegas Richard.
Pelatih kelahiran 23 Januari 1965 pun meminta Praveen untuk serius. Menurut Richard, Praveen adalah atlet muda yang masih punya prospek panjang dan cerah.
Praveen, kata Richard, bersama siapapun duetnya sudah lama dipersiapkan untuk menjadi suksesor pasangan ganda campuran peringkat satu dunia asal Indonesia saat ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Karena itu, Praveen seharusnya sadar dengan potensi yang dimilikinya.
"Dia sudah lama kami siapkan untuk jadi kebanggaan Indonesia, tetapi sekarang jarak dia dengan Tontowi/Liliyana masih sangat jauh," kata Richard.