REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citi Indonesia menyesuaikan jumlah kantor cabang menyusul perubahan perilaku nasabah. Para nasabah lebih senang bertransaksi lewat layanan digital dibandingkan datang ke cabang.
"Tahun 2016 kantor cabang Citibank ada 20 sekarang 10. Lima cabang di Jakarta dan lima lagi di beberapa kota," ujar Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, Senin, (7/5).
Meski mengurangi jumlah cabang, namun Batara menegaskan perusahaan tidak kehilangan nasabah. "Jadi waktu kita turunkan jumlah cabang sebanyak 50 persen, implikasinya hampir tidak ada sebab nasabah yang datang ke cabang kami kini hanya sekitar 20 persen," katanya.
Untuk tahun ini, kata dia, bank tidak berencana kembali menutup kantor cabang. Perlu diketahui, terakhir, perusahaan menutup kantor cabang pada akhir 2016.
Lebih lanjut, Batara menuturkan, Citi Indonesia bakal terus mengembangkan layanan digital. Pasalnya, sebagian besar transaksi nasabah dilalukukan lewat digital.
Ia pun menambahkan Citibank tidak berencana membuka digital branch atau kantor cabang digital. "Bagi Citibank istilah itu sedikit rancu, kalau kami branch-branch saja digital-digital saja. Kalau sudah digital berarti tidak perlu branch melainkan segala transaksi bisa dilakukan dalam genggaman," tutur Batara.