REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Sedikitnya 17 negara berkembang yang berasal dari Asia Pasifik telah membentuk tim yang dikirim ke Indonesia untuk mempelajari program dana desa dan produk unggulan kawasan pedesaan (Prukades). Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, belasan negara itu menilai program dana desa dan Prukades dapat mengurangi angka kemiskinan.
Eko menegaskan, program dana desa adalah yang pertama di dunia dan memiliki pendekatan berbeda dari negara-negara berkembang. Pun pemakaian dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat, sambung dia, bukan hanya untuk mengelola administrasi pemerintahan saja. "Tapi juga untuk mengelola keuangan dan pemberdayaan ekonomi di desa," katanya Eko saat kunjungan kerja di Denpasar, Bali, Selasa (8/4)..
Untuk model Prukades, Eko menyebut, pemerintah pusat mengarahkan agar desa dapat membentuk suatu kluster ekonomi yang nantinya melibatkan semua pemangku kepentingan di desa. Meliputi masyarakat, pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan perbankan.
Menurut Eko, pelibatan semua pihak itu merupakan model baru. "Jadi lembaga internasional dan negara berkembang lain saat ini sedang mengamati dan akan mengirim timnya ke Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut supaya bisa diterapkan di negara-negara mereka masing-masing. Ada 17 negara Asia Pasifik sudah mengirim timnya," kata Eko dalam siaran pers,