REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menggelar konferensi pers terkait penyanderaan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat pada Kamis (10/5). Ia menegaskan tak ada negosiasi dengan tahanan terorisme.
"Tidak ada negosiasi lagi. Karena di dalam itu banyak senjata kita tidak tahu apa yang mereka lakukan di dalam, oleh sebab dilakukan sterilisasi," ujar Syafruddin di Kantor Polisi Satwa Baharkam Polri yang berjarak beberapa ratus meter dari Mako Brimob.
Ia menjelaskan empat ledakan yang terdengar pada Kamis pagi adalah bentuk sterilisasi dan upaya memindahkan tahanan ke lembaga pemasyarakata lainnya. Ia juga menegaskan proses sterilisasi tersebut tidak menimbulkan korban.
"Ledakan itu tidak ada korban jiwa. Tidak ada negosiasi, tidak ada urusan kesepakatan," katanya.
Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di rutan cabang salemba di Mako Brimob Kelapa Dua, Depk, Jawa Barat. Narapidana terorisme menyandera sembilan anggota Polri. Tercatat, lima diantaranya tewas.