Kamis 10 May 2018 12:40 WIB

Keluarga Aipda Anumerta Denny Sudah Ikhlas

RS Polri menyerahkan jenazah Denny pada keluarga pukul 18.00 WIB, Rabu (9/5)

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Ayah Aipda Anumerta Denny Setiadi, Acu Sumarno memberi keterangan pada wartawa di rumah duka Jalan Kramat III Rt 08/ Rw 10, Cipayung, Kamis (10/5).
Foto: Umi Nur Fadhilah / Republika
Ayah Aipda Anumerta Denny Setiadi, Acu Sumarno memberi keterangan pada wartawa di rumah duka Jalan Kramat III Rt 08/ Rw 10, Cipayung, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Keluarga korban penyanderaan Mako Brimob Kelapa Dua, Aipda Anumerta Denny Setiadi mengaku ikhlas atas meninggalnya korban.

"Pas itu dijelaskan peristiwa yang menimpa korban, adalah guratan Allah SWT. Kita terima dengan ikhlas, walaupun teriak nggak suka, harus ikhlas terima," kata ayah Denny Setiadi, Acu Sumarno di rumah duka Jalan Kramat III, Rt 08 / Rw 10, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/5).

Ia menjelaskan pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Denny pada keluarga pukul 18.00 WIB, Rabu (9/5). Sebelum menyerahkan, ia mengatakan, pihak rumah sakit meminta adanya tes DNA untuk mencocokan dengan DNA.

 

(Baca: Wakapolri: Narapidana Teroris Dipindahkan ke Nusakambangan)

Pasalnya, pihak rumah sakit tidak memperbolehkan jenazah Denny dibuka saat itu. Pihak rumah sakit beralasan, hal itu berpotensi mengganggu penyelidikan terhadap korban.

"Kita ikuti prosedur saja. Setelah diserahkan, baru boleh dilihat," ujar Acu.

Jenazah sampai rumah duka pukul 18.30 WIB dengan dikawal kepolisian. Keluarga memutuskan melihat wajah korban untuk yang terakhir kali.

"Wajah Denny bagus, tapi ada bekas sayatan di pipi kiri, gigi depan atas tinggal satu," jelasnya.

Denny dimakamkan di Kampung Kramat, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung pukul 21.00 WIB. Pria kelahiran 1985 itu merupakan petugas BKO di Densus 88 sejak Februari 2018. Sebenarnya, Bripka Denny bertugas di Sat Narkoba Polresta Bekasi. Denny gugur dalam tugas dan mendapat kenaikan pangkat menjadi Aipda Anumerta Denny Setiadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement