REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga korban penyanderaan Mako Brimob Kelapa Dua, Aipda Anumerta Denny Setiadi mengaku ikhlas atas meninggalnya korban.
"Pas itu dijelaskan peristiwa yang menimpa korban, adalah guratan Allah SWT. Kita terima dengan ikhlas, walaupun teriak nggak suka, harus ikhlas terima," kata ayah Denny Setiadi, Acu Sumarno di rumah duka Jalan Kramat III, Rt 08 / Rw 10, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/5).
Ia menjelaskan pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Denny pada keluarga pukul 18.00 WIB, Rabu (9/5). Sebelum menyerahkan, ia mengatakan, pihak rumah sakit meminta adanya tes DNA untuk mencocokan dengan DNA.
(Baca: Wakapolri: Narapidana Teroris Dipindahkan ke Nusakambangan)
Pasalnya, pihak rumah sakit tidak memperbolehkan jenazah Denny dibuka saat itu. Pihak rumah sakit beralasan, hal itu berpotensi mengganggu penyelidikan terhadap korban.
"Kita ikuti prosedur saja. Setelah diserahkan, baru boleh dilihat," ujar Acu.
Jenazah sampai rumah duka pukul 18.30 WIB dengan dikawal kepolisian. Keluarga memutuskan melihat wajah korban untuk yang terakhir kali.
"Wajah Denny bagus, tapi ada bekas sayatan di pipi kiri, gigi depan atas tinggal satu," jelasnya.
Denny dimakamkan di Kampung Kramat, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung pukul 21.00 WIB. Pria kelahiran 1985 itu merupakan petugas BKO di Densus 88 sejak Februari 2018. Sebenarnya, Bripka Denny bertugas di Sat Narkoba Polresta Bekasi. Denny gugur dalam tugas dan mendapat kenaikan pangkat menjadi Aipda Anumerta Denny Setiadi.