REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Intelijen Irak mengatakan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi bersembunyi di Suriah timur bersama putra dan menantunya. Ia kerap berpindah lokasi tanpa disertai konvoi.
Menurut pejabat intelijen Irak, al-Baghdadi sempat berada di Hajin, Shaddadi, Suwar, dan Markadah. Ia selalu bepergian dengan didampingi empat atau lima orang, termasuk putra dan menantunya.
Al-Baghdadi tidak pernah mendapat pengawalan yang mencolok, seperti konvoi. "Gerakannya sangat rahasia dan dia tidak pernah bepergian dengan konvoi," kata pejabat intelijen Irak, dikutip laman Al Arabiya pada Rabu (9/5).
Al-Baghdadi merupakan tokoh yang paling dicari dan diburu saat ini. Amerika Serikat (AS) bahkan menawarkan hadiah sebesar 25 juta dolar AS bagi siapa pun yang berhasil menangkapnya.
Kendati demikian, al-Baghdadi sempat beberapa kali dikabarkan telah tewas akibat serangan. Pada pertengahan 2017, misalnya, Rusia mengatakan pihaknya mungkin berhasil membunuh al-Baghdadi ketika melancarkan serangan udara ke Raqa, Suriah. Namun belakangan Rusia menyatakan masih berupaya memverifikasi hal tersebut.
Pada September 2017, seorang kepala militer AS menyatakan bahwa al-Baghdadi masih hidup. Ia menyebut al-Baghdadi kemungkinan bersembunyi di Lembah Eufrat di Suriah timur.
Pada 2014, Al-Baghdadi mendeklarasikan kekhilafahan di Irak dan Suriah. Deklarasi ini dilakukan di Masjid Agung Mosul di Irak. Namun setelah deklarasi tersebut, al-Baghdadi tidak pernah diketahui keberadaannya.