Jumat 11 May 2018 11:53 WIB

Ditolak Warga, Jenazah Napiter akan Dimakamkan di Pekanbaru

Napi terorisme Beny Syamsu Trisno tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Kediaman keluarga Beny Syamsu Trisno, napi teroris yang tewas dalam kerusuhan Mako Brimob. Warga Nagari Malai Limo Suku Timur keberatan jenazah Beny dimakamkan di kampungnya.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Kediaman keluarga Beny Syamsu Trisno, napi teroris yang tewas dalam kerusuhan Mako Brimob. Warga Nagari Malai Limo Suku Timur keberatan jenazah Beny dimakamkan di kampungnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pihak keluarga belum mengonfirmasi lokasi pemakaman jenazah Beny Syamsu Trisno, napi teroris yang tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Selasa (8/5) lalu. Dua opsi lokasi pemakaman yang muncul, di antaranya, adalah tempat tinggal terakhir Beny di Pekanbaru, Riau, dan kediaman keluarga di Ketaping, Padang Pariaman, Sumbar.

Kapolsek Kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Polres Padang Pariaman Iptu Yuliadi mengungkapkan, berdasarkan informasi teranyar yang sudah dikonfirmasikan ke pihak keluarga, jenazah napi teroris (napiter) tersebut akan dimakamkan di Pekanbaru, Riau. Opsi ini muncul karena tokoh adat dan masyarakat di kampung halaman Beny di Nagari Malai V Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, keberatan bila jenazah Beny dimakamkan di sana.

"Kami dari semalam sudah bersiaga menunggu kedatangan jenazah, namun dikonfirmasi bahwa yang bersangkutan dimakamkan di Pekanbaru," kata Yuliadi, Jumat (11/5).

Hal ini dibenarkan oleh Humas Bandara Internasional Minangkabau, Yosrizal, yang menyampaikan bahwa jenazah diterbangkan langsung dari Jakarta menuju Pekanbaru. Pihak bandara diinfokan bahwa jenazah tidak diterbangkan menuju BIM.

Meski begitu, sebagian anggota keluarga Beny saat ini masih berada di Padang Pariaman. Belum ada kepastian apakah benar jenazah akan dimakamkan di Pekanbaru atau tetap di Ketaping, Padang Pariaman. Lokasi pemakaman di Ketaping berada cukup jauh dari kampung halaman Beny sehingga diharapkan tidak ada penolakan.

Baca Juga: Kontras: Kejadian di Mako Brimob Sisakan Pertanyaan Besar

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement