REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tokoh Aksi 115, Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, jika seandainya Amerika Serikat tetap memindahkan kedubesnya di Tel Aviv ke Yerussalem pada 14 Mei mendatang, maka dunia tidak akan berhenti. Pihaknya juga akan memperjuangkan berbagai cara untuk mendukung Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina.
Dikatakan UBN, Amerika Serikat tidak akan berhenti untuk menjajah Palestina, sehingga sudah menjadi hak umat Islam di dunia untuk menuntut kebijakan AS tersebut dan dunia tidak akan berhenti.
"Setelah ini saya kira dunia tidak akan berhenti, semua akan berlanjut berbagai cara, apakah dari sisi diplomatik, sisi hukum dan advokasi, sisi media dan kemanusiaan," ujarnya saat diwawancara usai Aksi 115 di Lapangan Silang Monas Jakarta, Jumat (11/5).
Dia mengatakan, nantinya akan ada kelompok tertentu yang akan melakukan tindakan-tindakan dan menuntut AS agar menghentikan keputusan pemindahan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. "Boleh jadi akan ada kelompok-kelompok tertentu yang akan melakukan tindakan-tindakan yang menuntut Amerika agar menghentikan keputusannya," ucap pimpinan GNPF Ulama ini.
Massa Aksi 115 telah menyampaikan beberapa tuntutannya untuk membela Palestina. Bahkan, kata dia, jika Amerika terap bersikukuh pada keputusannya, pihaknya akan memikirkan agar Kedubes AS diusir dari Indonesia.
(Baca Juga: Catat, Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Aksi Bela Palestina)
"Itu (pengusiran Kedubes AS) memang domain negara. Tapi rakyat sudah mengutarakanya dan hari ini siapapun bisa melihat dengan jelas berapa jumlah orang yang datang. Ini atas nama rakyat Indonesia yang tidak menyukai itu," katanya.
Menurut dia, kedepannya pihaknya akan membicarakan tuntutannya kepada pemerintah agar melakukan tindakan konkret untuk membela Palestina. "Kita pun akan melakukan tindakan-tindakan kongkret, baik secara diplomatik people to people ataupun dari sisi advokasi hukum maupun juga dari sisi media tadi. Kita akan terus lakukan," jelasnya.