REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani menekankan, sejauh ini tidak ada peningkatan aktivitas magmatik di Gunung Merapi. Artinya, potensi erupsi untuk kembali terjadi sangat kecil.
"Sekarang ini aktivitasnya turun, hampir sama dengan kemarin. Kalau gempa-gempa vulkanik rata-rata dalam sepekan mungkin dua tiga kali, tapi itu tidak terkait langsung aktivitas letusan freatik," kata Kasbani saat melakukan pantauan di BPPTKG.
Ia menekankan, setelah erupsi freatik Jumat (11/5) lalu, PVMBG akan terus memantau secara intensif aktivitas Gunung Merapi. Kasbani mengungkapkan, pantauan terakhir aktivitas Gunung Merapi memang menunjukkan ada aktivitas vulkanik yang signifikan. Tapi, ia memastikan gempa-gempa yang berasal dari aktivitas magmatik sampai saat ini tidak ada.
"Suhunya pun kembali normal, semua menunjukkan Gunung Merapi masih relatif kalem," kata Kasbani.
Terkait sistem peringatan dini yang tidak ada saat erupsi freatik terjadi, Kasbani mengingatkan jika erupsi freatik memang terjadi secara tiba-tiba. Artinya, tanpa ada pergerakan yang signifikan yang dapat terbaca. Untuk itu, ketika erupsi freatik terjadi, baru bisa dilakukan penanggulangan dengan menetapkan jarak minimal. Walau sempat dikeluarkan dengan radius 3-5 kilometer, saat ini radiusnya sudah turun menjadi dua kilometer.