Selasa 15 May 2018 04:55 WIB

Turki Sebut Israel Lancarkan Genosida di Perbatasan Gaza

Lebih dari 50 warga Palestina dilaporkan meninggal diserang tentara Israel.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: PA-EFE/KAYHAN OZER
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan mengutuk kekerasan yang menewaskan lebih dari 50 orang di perbatasan Israel-Palestina di Gaza. Erdogan menyebutnya sebagai upaya genosida terhadap bangsa Palestina.

''Apa yang telah dilakukan Israel adalah genosida. Saya mengutuk tragedi kemanusiaan ini, genosida ini, baik yang dilakukan oleh Israel ataupun Amerika Serikat,'' ujar Erdogan di sela-sela kunjungannya di London, Inggris, seperti dikutip Mirror, Senin (14/5).

Tidak hanya itu, Erdogan menegaskan, pihaknya telah memanggil Duta Besar Turki untuk Amerika Serikat dan Israel. Selain itu, Erdogan juga akan mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera melakukan pertemuan darurat terkait tragedi di perbatasan Israel-Palestina dan langkah pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem.

''Turki akan bereaksi dengan keras. Kami telah memanggil duta besar dari Washington dan Tel Aviv untuk berkonsultasi. Kami juga akan mendorong pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB. Saya akan berbicara kepada para pemimpin dunia,'' ujar Erdogan.

Sebelumnya, Afrika Selatan juga telah memanggil duta besar mereka di Tel Aviv. Pemanggilan ini pascabentrokan yang terjadi antara Tentara Israel dan warga Palestina di perbatasan Gaza. ''Mengingat cara Israel yang membabi buta dan tidak pandang bulu, Pemerintah Afrika Selatan memutuskan untuk memanggil Duta Besar Sisa Ngombane dari Tel Aviv,'' tulis keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan.

Sebelumnya 52 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan lebih dari 2.000 orang terluka dalam aksi protes di perbatasan Israel-Palestina di timur Gaza, Senin (14/5) waktu setempat. Laporan terbaru dari sejumlah media kemudian menyebutkan angka kematian itu kini bertambah menjadi 55, sebagian melaporkan menjadi 58 korban jiwa.

Aksi dilakukan puluhan ribu warga Palestina sebagai bentuk protes peresmian kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem, Senin (14/5) waktu setempat. Aksi protes warga Palestina itu pun direspons dengan cara represif oleh tentara Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement