Selasa 15 May 2018 12:17 WIB

Erdogan: Israel adalah Negara Teroris

58 warga Palestina tewas oleh tentara Israel di Jalur Gaza pada Senin (14/5) kemarin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu
Foto: balkaneu
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina yang berdemonstrasi di perbatasan Jalur Gaza pada Senin (14/5). Sedikitnya 58 orang dilaporkan telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan keamanan Israel.

"Israel adalah negara teroris. Kami akan terus berdiri dengan orang-orang Palestina dengan tekad," kata Erdogan di sela-sela kunjungannya di London, Inggris, dikutip laman Anadolu Agency.

Baca juga, Turki Tarik Duta Besarnya dari Israel dan AS

Ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza melakukan demonstrasi dalam rangka menentang pembukaan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Yerusalem. Dalam aksi ini, massa pun menyuarakan tentang pengembalian hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke desanya yang direbut dan diduduki Israel pasca-Perang Arab-Israel tahun 1948.

Erdogan menegaskan mendukung aksi warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza. "Kami tidak akan membiarkan hari ini menjadi hari Muslim dunia kehilangan Yerusalem. Saya mengutuk tragedi kemanusiaan ini, genosida ini, baik yang dilakukan Israel ataupun AS," ujarnya.

Ia mengatakan, Bulan Sabit Merah Turki akan diutus ke Jalur Gaza. Mereka akan diperbantukan di beberapa fasilitas medis dan rumah sakit yang berada di sana.

Erdogan telah menjalin komunikasi via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya saling bertukar pandangan tentang pemindahan dan pembukaan Kedubes AS di Yerusalem serta serangan brutal pasukan Israel terhadap warga Palestina.

Aksi protes dan menentang pendudukan Israel telah dilakukan ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza sejak akhir Maret lalu. Namun, aksi tersebut direspons secara brutal oleh Israel. Mereka tak segan menembaki para demonstran agar tak mendekati pagar perbatasan.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang berdemonstrasi di perbatasan Gaza-Israel telah diperalat Hamas. "Saran saya kepada warga Gaza, jangan dibutakan oleh (pemimpin Hamas, Yehya al-) Sinwar, yang mengirim anak-anak Anda untuk mengorbankan hidup mereka tanpa utilitas apa pun. Kami akan membela warga negara kami dengan semua tindakan dan tidak akan membiarkan pagar diserangi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement