REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi yang berangkat ke luar negeri mengalami kenaikan. Hal ini berdasasrkan data TKI yang berangkat pada rentang waktu Januari hingga April 2018.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah TKI yang diberangkatkan pada empat bulan tersebut mencapai 330 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2017 lalu yang hanya 243 orang.
"Jumlah TKI yang berangkat meningkat dibandingkan periode yang sama 2017 lalu," ujar Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin kepada wartawan, Rabu (23/5).
Negara tujuan para TKI ini tetap sama yakni sejumlah negara di Asia terutama Malaysia, Taiwan, Singapura, Hongkong, dan Brunei Darussalam. Menurut Tatang, para TKI ini kebanyakan bekerja di sektor informal seperti asisten rumah tangga atau pembantu. Hanya sebagian kecil lainnya di sektor formal seperti buruh di perusahaan maupun perawat di rumah sakit.
Tatang menerangkan, para TKI masih banyak yang bekerja di luar negeri salah satunya karena tawaran gaji yang lebih besar. Contohnya, para TKI yang menjadi pekerja pabrik di perusahaan Malaysia yang mendapatkan gaji dan sarana yang memadai di negara tersebut.
Dampaknya, ada sejumlah anak muda selepas sekolah yang ingin bekerja di Malaysia. Biasanya, kata dia, mereka tertarik ketika ada TKI yang bekerja di negara tersebut pulang dan berhasil. Para pemuda ini berharap bisa meraih kesuksesan serupa.
Para TKI yang berangkat ke luar negeri ini ungkap Tatang tersebar di puluhan kecamatan di Sukabumi yang menjadi kantong TKI. Di antaranya Kecamatan Cisolok, Kebonpedes, Palabuhanratu, Kadudampit, Sukaraja, Ciracap, Cisaat, dan Simpenan.