REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut ada kekurangan suplai daging ayam dari sentra-sentra peternak di Indonesia. Hal ini lah yang membuat harga komoditas pangan tersebut naik di pasaran.
"Ada kenaikan harga karena suplainya berkurang," kata Mendag, di kantornya, Rabu (23/5).
Menurutnya, beberapa waktu lalu suplai daging ayam ke pasar sempat hanya sekitar 30-40 persen dari rata-rata total kebutuhan masyarakat per hari. Kendati tak tahu persis apa yang membuat suplai berkurang, Mendag meyakini hal itu lah yang menjadi penyebab utama tingginya harga daging ayam.
Menurutnya, tidak mungkin pedagang menahan komoditas tersebut mengingat daging ayam bisa busuk apabila tidak dijual. "Ayam itu tidak mungkin ditahan. Ayam hidup harus dikasih makan. Ayam mati itu juga jadi cost kalau ditahan, jadi pasti dilepas," tutur Mendag.
Mendag mengaku telah memanggil asosiasi peternak dan pedagang untuk membahas masalah ini. Ia berharap, dalam waktu dekat harga daging ayam akan kembali normal.
Berdasarkan situs hargapangan.id pada Kamis (24/5), harga rata-rata nasional daging ayam ras segar berada di level Rp 29.750 per kilogram. Angka ini sudah turun 17,48 persen dibanding hari sebelumnya saat daging ayam ras segar dihargai Rp 36.050 per kilogram.