Kamis 24 May 2018 16:07 WIB

Hujan Abu Merapi Sampai Cilacap Timur

BMKG menyebut hujan abu bisa mencapai Cilacap bila tertiup angin yang kencang

Rep: eko widiyatno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Visual Gunung Merapi pada Kamis pagi setelah terjadi letusan dan erupsi pada Kamis (24/5) dini hari.  Letusan berisi pijaran itu sendiri mengakibatkan hujan abu dan kabut sekitaran Magelang dan Sleman.
Foto: Dok BPPTKG
Visual Gunung Merapi pada Kamis pagi setelah terjadi letusan dan erupsi pada Kamis (24/5) dini hari. Letusan berisi pijaran itu sendiri mengakibatkan hujan abu dan kabut sekitaran Magelang dan Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Cuaca cerah yang brlangsung sepanjang Kamis (24/5), menyebabkan abu vulkanik dari Gunung Merapi di perbatasan Sleman-Magelang menyebar cukup jauh. Abu vulkanik, antara lain turun di wilayah Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap pada pukul 10.00.

Abu vulkanik dari Gunung Merapi ini, juga turun di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas, yang berada di timur wilayah Kecamatan Kroya. Antara lain di wilayah Kecamatan Sumpiuh dan Tambak Kabupaten Banyumas.

Ninuk (48), ibu rumah tangga warga Kedawung Kecamatan Kroya, mengaku pada Kamis (24/5) terjadi hujan abu di wilayahnya. ''Kami sebenarnya tidak tahu terjadi hujan abu, tapi waktu melihat jemuran pakaian, kok ada bintik-bintik di pakaian yang putih. Ternyata akibat hujan abu,'' jelasnya.

Baca: Maskapai Penerbangan Diimbau Waspadai Letusan Merapi

Selain jemuran, adanya hujan abu juga diketahui para pengendara mobil dari kaca depan mobilnya. ''Saat sedang mengendara, saya ihat kaca depan menjadi kotor. Padahal sedang tidak hujan. Setelah saya cek, ternyata sedang hujan abu,'' kata Imam Suroso (38), warga Purwokerto yang sebelumnya melakukan perjalanan melalui Kroya.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengaku, hujan abu mungkin saja mencapai wilayah Cilacap, meski jarak antara Gunung Merapi dan wilayah Cilacap mencapai lebih dari 150 km. ''Kami tidak bisa melihat adanya persebaran abu Merapi melalui citra satelit, karena kondisinya tertutup mendung,'' jelasnya.

Baca:  Erupsi Merapi pada Kamis Dini Hari" href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/05/24/p97pcu335-ada-pijaran-dari-erupsi-merapi-pada-kamis-dini-hari" target="_blank" rel="noopener">Ada Pijaran dari Erupsi Merapi pada Kamis Dini Hari

Namun bila letusannya cukup besar dan material vulkanik yang dilontarkan cukup tinggi, maka meterial vulkanik berupa abu akan menjangkau wilayah yang cukup jauh. Terlebih bila kondisi angin cukup kuat. ''Arah angin di atas Merapi, selama ini memang lebih sering bertiap ke arah barat. Dengan demikian, abu vulkanik akan lebih sering turun di sisi barat puncak Merapi,'' katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement