Sabtu 26 May 2018 12:14 WIB

Ratusan Guru Bantu di Riau Belum Terima Honor Lima Bulan

Total tunggakan dana honor yang harus dibayar ke para guru bantu ini Rp 4,73 miliar

Guru mengajar di kelas.  (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN SINGINGI -- Sebanyak 473 orang Guru Bantu Provinsi (GBP) yang bertugas di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, belum menerima honor selama lima bulan. Total honor yang harus dibayar pemerintah mencapai Rp 4,730 miliar.

"Dana untuk pembayaran honor itu belum ditransper dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten Kuansing," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kuantan Singingi, Jupirman di Teluk Kuantan, Sabtu (26/5).

Ia mengatakan, guru bantu itu ditugaskan pada sejumlah sekolah mulai dari Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhitung sudah mencapai lima bulan yakni Januari hingga Mei 2018.

Semua guru diminta tetap bersabar dan tetap mengajar dengan semangat, jika sudah ditransper akan segera diberikan sebagai balas jasa tenaga pengajar tersebut dalam pengabdian selama lima bulan yang tertunda. "Kami berharap semua GBP bersabar," sebutnya.

Guru Bantu Provinsi di Kuansing akan menerima gaji karena Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sudah masuk dan gaji telah berada di bank, jumlah dana yang harus dibayarkan untuk menggaji para Guru Bantu Provinsi (GBP) di Kuansing, sebesar Rp 4,730 miliar selama lima bulan. "Untuk pembayaran gaji guru bantu tersebut langsung melalui pihak bank, yang dananya ditransfer langsung ke rekening masing - masing guru," ujarnya.

Salah satu guru di Kuansing Yusra diminta keterangannya mengatakan, sebenarnya semua guru bantu berharap honor yang tertunda dapat diberikan sepenuhnya dibawah Idil Fitri, karean untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Kami minta pengertian semua pihak, karena kondisi saat ini terasa sulit," ujarnya.

Menurutnya, walaupun honor belum keluar tetap mereka menjalani tugas dengan baik karena itu adalah kewajiban dan pengabdian, hanya saja memenuhi kebutuhan setiap bulan terasa sulit sehingga harus mencari solusi lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement