Senin 28 May 2018 11:10 WIB

Penghormatan Daood Debu untuk Almarhum Syekh Fattaah

Debu adalah grup musik Muslim Sufi dengan personel yang berasal dari lintas negara.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Grup musik Debu membawakan lagu karyanya dihadapan jajaran pimpinan dan karyawan Harian Republika saat acara buka puasa bersama di halaman kantor Harian Republika, Jakarta, Selasa (20/6).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Grup musik Debu membawakan lagu karyanya dihadapan jajaran pimpinan dan karyawan Harian Republika saat acara buka puasa bersama di halaman kantor Harian Republika, Jakarta, Selasa (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daood Abdullah, pemain perkusi kelompok musik Debu, menyampaikan penghormatan terakhirnya untuk almarhum Syekh Fattaah. Sang Syekh yang merupakan pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf seluruh anggota Debu meninggal dunia pada Sabtu (26/5) yang telah dikonfirmasi oleh pihak manajemen.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun. Kau adalah pahlawan di hati kami. Kau selalu mengikuti hatimu. Tak peduli sulitnya di mata orang lain, tapi bagimu itu tidak pernah sulit," tulis Daood mengenang Syekh Fattah, yang diunggah di media sosial Instagram.

Kalimat tersebut menjadi keterangan pada unggahan foto yang menerbitkan kenangan nostalgia. Pada foto, tampak seorang anak mengenakan gamis dan peci putih dengan penanda nama Daood, sedang duduk di samping pria berjenggot memegang tasbih yang ditandai dengan nama Syekh Fattaah.

Daood juga menuliskan kebaikan lain yang dia kenang dari sosok almarhum. Menurut Daood, Syekh Fattaah tidak pernah sekalipun tampak sedih, khawatir, atau mengeluh karena percaya 100 persen tanpa keraguan bahwa cinta Allah lebih kuat daripada cobaan apapun yang ada dalam hidup.

"Kau adalah ayah terbaik, guru terbaik yang bisa kami miliki, kau akan hidup di setiap hal apapun yang kami lakukan. Ajaranmu akan terus berlanjut membantu orang-orang di seluruh dunia agar mengikuti hati mereka dan cinta Allah. Kau adalah pahlawan di hati kami," ungkap Daood.

Almarhum Syekh Fattaah yang berpulang pada 10 Ramadhan 1439 H telah dimakamkan di daerah Sukajaya, Cigudeg, Kabupaten Bogor, kemarin. Sebelumnya, jenazah pendiri grup musik Debu itu disemayamkan di rumah duka di kawasan Depok, Jawa Barat.

Debu adalah grup musik Muslim Sufi dengan personel yang berasal dari lintas negara, antara lain Amerika Serikat, Swedia, Inggris, dan Indonesia. Sebelum hijrah ke Tanah Air, kelompok musik tersebut dikenal di AS dengan nama Dust on the Road.

Lagu karya Debu kerap memuat lirik yang sufistik, lahir dari kecintaan dan kerinduan pada Allah SWT. Sementara, musiknya digubah dengan instrumen pengiring beragam seperti santur dari Iran, tambura dari Turki, gendok-gendok dari Sulawesi Selatan, juga harpa, biola, bass, dan berbagai jenis perkusi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement