REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia berjanji akan merilis laporan yang telah lama ditunggu-tunggu dari hasil pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Pencarian bawah laut yang didanai swasta tersebut telah resmi dihentikan pada Selasa (29/5).
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan, laporan lengkap mengenai hilangnya MH370 akan dipublikasikan dalam waktu dekat. Namun, dia tidak memberi tahu tanggal pastinya.
"Saya dapat menjamin Anda, laporan akhir akan dipublikasikan dengan pengungkapan penuh. Tidak akan ada pengeditan, atau apa pun yang disembunyikan," katanya kepada wartawan, pada Senin (28/5) malam.
Saat ditanya apakah laporan itu akan merujuk pada unsur kontroversial dari kasus MH370, dia mengatakan, "Bagi saya, terlepas dari elemen apa pun, kami hanya akan mempublikasikannya".
Pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu membawa 239 orang penumpang saat lenyap di tengah perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Hilangnya MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
Tahun lalu, pihak berwenang Australia mengatakan kapten pesawat MH370 telah melakukan simulasi rute pesawat dalam simulator yang ada di komputer rumahnya, enam minggu sebelum hilangnya pesawat. Rute itu awalnya mirip dengan jalur yang akan diambil oleh pesawat.
Pekan lalu pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan, perusahaan eksplorasi laut AS Ocean Infinity akan mengakhiri pencarian MH370 pada Selasa (29/5). Ocean Infinity telah menjelajahi Samudra Hindia selatan untuk mencari pesawat itu sejak Januari lalu.
Pemerintahan Malaysia sebelumnya di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak, telah menjanjikan hadiah sebesar 70 juta dolar AS kepada perusahaan yang berbasis di Texas itu jika berhasil menemukan MH370 dalam 90 hari. Keputusan untuk melibatkan Ocean Infinity diambil setelah Australia, Cina, dan Malaysia mengakhiri pencarian MH370 yang telah memakan biaya sebesar 159 juta dolar AS. Pencarian telah dilakukan di wilayah seluas 120 ribu kilometer persegi di Samudra Hindia tahun lalu.
CEO Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan pada Selasa (29/5), tim mereka telah mencari MH370 di wilayah dasar laut seluas lebih dari 112 ribu kilometer persegi dalam waktu lebih dari tiga bulan. Karena hasilnya sangat mengecewakan, Plunkett berharap perusahaan lain dapat menawarkan jasanya lagi dalam mencari pesawat tersebut di masa depan.
Voice 370, sebuah kelompok yang mewakili anggota keluarga dari penumpang MH370, telah menekan pemerintahan baru Malaysia baru untuk meninjau semua hal yang berkaitan dengan MH370. Tinjauan perlu dilakukan terkait pemalsuan atau penghapusan catatan yang mungkin terkait dengan MH370 dan pemeliharaannya.
Calvin Shim, yang istrinya adalah awak di pesawat tersebut, mengatakan dia khawatir laporan kecelakaan itu tidak akan memasukkan informasi penting seperti manifes muatan pesawat dan hasil penyelidikan terpisah oleh polisi Malaysia. "Kami tahu masalah ini sudah berumur empat tahun dan banyak orang yang terlibat ingin masalah ini segera ditutup. Tetapi waktu empat tahun ini tidak menyenangkan bagi kami, keluarga," ujar Shim.
Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack mengatakan, pencarian telah menguji batas teknologi dan kapasitas para ahli. Pencarian hanya akan dilanjutkan jika ada bukti yang dapat dipercaya, yang mengidentifikasi lokasi spesifik dari pesawat yang hilang.
"Kami akan selalu berharap suatu hari pesawat akan ditemukan," kata kantor McCormack dalam sebuah pernyataan. Satu-satunya jejak yang dikonfirmasi dari pesawat itu adalah tiga pecahan sayap yang ditemukan terdampar di pantai Samudra Hindia.