Selasa 29 May 2018 19:45 WIB

Alat Berat Dikerahkan ke Jalur Mudik Selatan Jawa

Jalur Selatan Jawa Barat melalui Garut dan Tasikmalaya rawan bencana longsor.

Rep: Ahmad Fikri Noor/Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Jalur selatan via Garut, ilustrasi.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Jalur selatan via Garut, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Tasikmalaya AKP Andriyanto mengaku akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi risiko bencana alam di jalur mudik. Hal itu mengingat Jalur Selatan Jawa Barat via Garut dan Tasikmalaya merupakan daerah rawan bencana longsor.

"Kita siapkan untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas juga," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (29/5).

Andriyanto mengaku telah disiapkan alat derek dan alat berat untuk mengantisipasi hal tersebut. Alat-alat tersebut akan ditempatkan terutama di wilayah tanjakan Gentong, Tasikmalaya.

Berdasarkan pengamatan Republika.co.id, kondisi fisik Jalur Selatan mulai Cileunyi hingga Tasikmalaya dalam keadaan baik. Meski begitu, terdapat sejumlah ruas jalan yang bergelombang dan juga tidak rata akibat tambalan. Sementara itu, untuk jalur alternatif Garut-Tasikmalaya via Singaparna justru terdapat patahan jalan akibat longsor.